jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Mahasiswa China di President University resmi berdiri. Ini merupakan asosiasi mahasiswa internasional China pertama di Indonesia.
Direktur Penerimaan Mahasiswa Internasional di President University Harryanto Aryodiguno, Ph.D, mengatakan asosiasi itu bertujuan memperkuat solidaritas dan semangat gotong-royong di antara mahasiswa China yang menempuh studi di Indonesia, sekaligus mempererat hubungan dengan komunitas mahasiswa lokal.
BACA JUGA: Asosiasi Mahasiswa Papua Ancam Tutup Operasi Freeport Jika Tak Lakukan Ini
"President University telah memiliki banyak organisasi mahasiswa yang mewakili berbagai daerah dan agama di Indonesia, seperti contohnya Asosiasi Mahasiswa yang bersifat kedaerahan dan Keluarga Mahasiswa Budhis, Katolik, serta Kristen," kata Harryanto Aryodiguno, Kamis (14/11).
Semuanya bertujuan untuk saling mendukung dalam perkuliahan dan kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Asosiasi Mahasiswa Papua Ancam Tutup Operasi Freeport, Jika....
Dia berharap Asosiasi Mahasiswa China itu bisa menjadi contoh bagi mahasiswa baru dari China dalam beradaptasi dengan kehidupan di Indonesia.
Atas pembentukan asosiasi mahasiswa China tersebut, Harryanto menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya.
BACA JUGA: Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
Asosiasi itu diharapkan menjadi wadah yang membantu mahasiswa China dalam menghadapi tantangan studi dan kehidupan di Indonesia serta memperkuat persahabatan antarmahasiswa internasional dan lokal.
Sebagai informasi, dengan berdirinya Asosiasi Mahasiswa China ini, President University makin memperkokoh posisinya sebagai institusi pendidikan yang mendukung keberagaman dan kerja sama internasional.
President University sendiri sejak beroperasi pada 16 April 2004, memang telah dikenal sebagai kampus dengan jumlah mahasiswa internasional terbanyak, terutama dari China.
Banyak alumni dari negara tersebut kini sukses berkarier sebagai pengusaha di Indonesia, profesional di China, ataupun melanjutkan pendidikan di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Australia.
Sejak 2017, kampus internasional itu tercatat sebagai perguruan tinggi dengan mahasiswa asing full degree terbanyak se-Indonesia.
Tak hanya itu, dari seluruh perguruan tinggi terakreditasi A atau Unggul di Indonesia, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta, President University menjadi satu-satunya yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar untuk perkuliahan dan seluruh kegiatannya.
“Saat ini mahasiswa asing yang masih aktif kuliah di Presuniv, datang dari 23 negara di dunia. Jika ditambah dengan mereka yang telah lulus atau para alumni, jumlah negaranya menjadi 32,” ungkap Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset dan Inovasi Dr. Adhi Setyo Santoso, ST, MBA.
Lingkungan internasional semacam itu, sambung Adhi, menjadi keunggulan tersendiri bagi kampus internasional yang berdiri dikelilingi oleh 2000 perusahaan asal 32 negara di dalam kawasan industri Jababeka, Cikarang.
“Hadirnya mahasiswa internasional dari berbagai negara juga bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa lainnya, termasuk mahasiswa Indonesia, untuk memperdalam kemampuan berbahasa asing. Selain itu, hadirnya mahasiswa asing juga bisa dimanfaatkan untuk memperluas jejaring hingga ke luar negeri,” pungkas Adhi. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Dorong Mahasiswa Menguasai Pengembangan Kendaraan Listrik
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad