jpnn.com, JAKARTA - AI Factory di bawah naungan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group, Lintasarta, meluncurkan Semesta AI, program pertama di Indonesia yang didukung oleh NVIDIA Inception. Kolaborasi ini untuk mempercepat inovasi kecerdasan artifisial (AI) di Tanah Air.
"Kemitraan strategis ini menegaskan komitmen kami dalam membina startup dan pengembang perangkat lunak (ISV) untuk menciptakan solusi AI berbasis use case lokal," kata President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, Selasa (25/3/2025).
BACA JUGA: Xiaomi Mi Mix 2S Pakai Fitur Kecerdasan Artifisial
Sebagai satu-satunya NVIDIA Cloud Partner (NCP) di Indonesia, Lintasarta mendapatkan dukungan penuh dari NVIDIA memperkuat ekosistem AI nasional. Program ini juga menjadi bagian dari gerakan AI Merdeka, yang bertujuan membuka akses lebih luas bagi pengembangan solusi AI inovatif di berbagai sektor industri.
"Melalui Semesta AI, kami ingin memberdayakan startup dan ISV di Tanah Air agar mampu menciptakan solusi AI yang tidak hanya inovatif, tetapi juga memiliki dampak nyata bagi industri dan perekonomian nasional," ucapnya.
BACA JUGA: Gerakan AI Merdeka jadi Cara Lintasarta Bangun Kedaulatan Teknologi
Dia menjelaskan, Semesta AI dipresentasikan pada NVIDIA GTC 2025 di San Jose, California, Amerika Serikat, menyoroti peran Indonesia yang semakin berkembang dalam lanskap inovasi AI global. Acara ini mencakup diskusi industri bertajuk, “Bagaimana Indonesia Mewujudkan Platform AI Berdaulat yang dipimpin oleh Sektor Telekomunikasi untuk 270 Juta Pengguna.”
Semesta AI menawarkan manfaat strategis bagi startup, antara lain bimbingan ahli dan mentor dari para profesional industri AI, dukungan teknis untuk pengembangan dan implementasi solusi AI. Akses ke teknologi accelerated computing dari NVIDIA, peluang kolaborasi dengan perusahaan terkemuka di dalam jaringan Lintasarta dan voucher GPU Merdeka hingga USD 15.000 untuk proyek AI terbaik.
BACA JUGA: Lintasarta Gandeng ESQ Kembangkan Layanan TalentDNA AI
“Kami ingin memastikan bahwa ekosistem AI Indonesia semakin matang dan siap bersaing di tingkat global, seraya terus mengakselerasi pengembangan teknologi AI di Tanah Air," ungkapnya.
Startup yang tergabung dalam program ini harus menunjukkan skalabilitas solusi AI yang kuat serta potensi implementasi nyata di berbagai sektor industri nasional.
Sejak diperkenalkan dalam peluncuran AI Merdeka bulan November lalu yang di hadiri oleh 419 startup. Hingga kini sudah lebih dari 150 startup dan Independent Software Vendor (ISV) yang telah mendaftarkan diri dalam Semesta AI.
"Dari jumlah tersebut, 10 startup dan ISV terbaik akan melangkah ke fase Black Belt, tahap akhir dari program ini," kata Bayu.
Startup yang berhasil melalui semua tahapan dalam Semesta AI akan berkesempatan untuk berkolaborasi dengan Lintasarta dalam skala pengembangan yang lebih luas. Dengan jaringan lebih dari 2.300 pelanggan dari berbagai sektor strategis termasuk keuangan, manufaktur, layanan kesehatan, sumber daya alam, dan sektor pelayanan publik.
"Lintasarta membuka peluang bagi startup untuk mengimplementasikan solusi AI mereka secara langsung di industri," tutupnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad