jpnn.com, JAKARTA - Falcon Black segera merilis film horor terbaru berjudul Para Betina Pengikut Iblis.
Film tersebut dibintangi oleh Mawar De Jongh, Hanggini, Sara Fajira, dan Adipati Dolken.
BACA JUGA: Judul Film Para Betina Pengikut Iblis Sempat Tuai Kritikan, Sutradara Bilang Begini
Para Betina Pengikut Iblis ternyata merupakan film horor pertama bagi Hanggini.
Hanggini lantas menceritakan perbedaan saat bermain film drama dan horor.
BACA JUGA: Monty Tiwa Apresiasi Teknologi Virtual Production Dalam Film Langkah Renjana
"Yang pasti banyak perubahan-perubahan, yang biasanya aku di drama terus ke horor, mungkin dari jam kerjanya, lokasi-lokasinya yang jauh banget," ujar Hanggini di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (27/1).
Selain itu, dia juga harus belajar bahasa Jawa untuk perannya di film Para Betina Pengikut Iblis lantaran adanya mantra-mantra berbahasa Jawa yang harus dia hapalkan.
BACA JUGA: Ingatan Indra Bekti Masih Bermasalah, Beda Saat Pagi dengan Sore Hari
Adapun dia memerankan karakter Sari, dukun teluh yang meneror desa.
"Mantra-mantra itu susah banget buat aku, bahasa jawa juga nanti kalian bisa lihat juga di filmnya," ucap Hanggini.
Menurutnya, belajar bahasa Jawa bukanlah hal yang mudah, meskipun dia berasal dari suku tersebut.
Baginya, mempelajari bahasa Jawa merupakan tantangan tersendiri dalam memerankan karakternya di film horor pertamanya ini.
Demi lancar berbahasa Jawa, Hanggini hampir tiap hari belajar.
Tak hanya saat prosea reading, tetapi ketika di rumah pun dia mempelajari dan menghapal dialog yang berbahasa Jawa.
"Itu aku awalnya setiap hari, pas lagi reading, di mobil, lagi makan di rumah, aku hapalin lagi, aku baca terus, berapa lamanya enggak dihitung sih, tetapi pokoknya setiap hari, setiap abis reading aku baca terus saja," tutur Hanggini.
Film Para Betina Pengikut Iblis menceritakan tentang tiga perempuan yang menggadaikan iman dan menjadi budak iblis demi balas dendam serta kenikmatan duniawi.
Film Betina Para Pengikut Iblis segera tayang di bioskop Indonesia mulai 16 Februari 2023.(mcr7/jpnn)
Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Firda Junita