Pertama Sejak 1999, Kabupaten Mentawai Berangkatkan Jemaah Haji

Selasa, 04 Oktober 2011 – 08:53 WIB

JAKARTA- Untuk pertama kalinya sejak pemekaran tahun 1999, Kabupaten Mentawai memberangkatkan jemaah calon haji ke tanah suciKabupaten asal pemekaran Padang Pariaman, Sumbar itu tahun ini memberangkatkan 35 jemaah calon haji

BACA JUGA: Jantungan, CJH Batal Berangkat

Para jemaah diberangkatkan melalui Embarkasi Padang, bersama jemaah lainnya dari provinsi Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu yang berjumlah 7870 jemaah.

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Herlini Amran memberikan apresiasi kepada jemaah haji asal Mentawai yang untuk pertama kali bisa berangkat ke tanah suci untuk untuk menunaikan ibadah haji
Hal itu disampaikan Herlini saat melepas keberangkatan Jemaah Calon Haji embarkasi Padang di Kota Padang

BACA JUGA: BKD Kawal Verifikasi Honorer



"Tahun ini keberangkatan jemaah calon haji (JCH) melalui embarkasi Padang sebanyak 7870 jemaah
Di mana ada 3 Propinsi yang memberangkatkan JCH melalui embarkasi Padang yakni: Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu yang terbagi dalam 22 kloter

BACA JUGA: Setiap Ahli Waris Terima Rp50 Juta

Keberangkatan JCH melalui embarkasi Padang meningkat dibanding tahun lalu dengan jumlah 7511 JCHHingga saat ini embarkasi Padang sudah memberangkatkan 6 kloter JCHUntuk kloter pertama khusus dari Sumatera Barat tahun ini memberangkatkan 355 JCHJCH yang paling tua berusia 87 tahun dan yang paling mua usia 34 tahun", ungkap Herlini Anggota Komisi VIII DPR RI Dapil Kepri ini.
 
Herlini juga menjelaskan terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji melalui embarkasi Padang, ada beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian pemerintahYaitu, kondisi tempat tidur di asrama haji yang bertingkat, sementara JCH banyak yang sudah tua tentu mereka menjadi kesulitan untuk naik menempati tempat tidur bagian atasSehingga tempat tidur yang bagian atas tidak terpakai

"Selain itu, kita mendukung JCH yang berangkat diprioritaskan yang tua, namun harus diperhatikan juga pendampingnyaWalaupun Kabid Haji sudah menitipkan mereka kepada Ketua Kloter/ Ketua Kelompok, namun tetap masih membawa kendala yang cukup serius karena tidak mungkin mereka bisa memperhatikan sedemikian karena banyaknya jemaah dan medan yang sulit, apalagi jika dapat pemondokan yang jauhUntuk itu, sebagai solusinya kami minta Kementerian Agama bisa mengatur mekanisme agar keluarga yang menjadi pendamping bisa berangkat dalam kloter yang sama tanpa dipisahkan," kata Herlini.
 
Terkait JCH yang mendapat kuota tambahan, Herlini mengingatkan perlu dibuat mekanisme manasik haji supaya mereka memiliki pemahaman haji yang memadai
 
Herlini juga meminta petugas haji lebih memperhatikan jemaah yang memiliki resiko tinggi karena dalam satu kloter hanya memiliki 1 dokter dan 2 perawat"Petugas kesehatan  tersebut harus memprioritaskan tugasnya jangan sampai jemaah mendapatkan kesulitan dalam menemui mereka apalagi jika penempatan penginapan atau rumah tinggal mereka terpisahKeenam, Kemenag perlu memberikan panduan praktis bagi petugas kesehatan sehingga mereka bisa menjalankan ibadah dengan tetap menunaikan tugas mereka dengan baik," tambahnya.
 
Sebagaimana diketahui musim haji tahun 2011 Indonesia mendapatkan kuota 221.000 jemaah haji (termasuk kuota tambahan 10 ribu jemaah)Hal ini menunjukkan bahwa dari 237,6 juta jiwa penduduk Indonesia, maka yang berangkat haji masih di bawah 10%Sedankan dengan biaya naik haji (direct cost) rata-rata sebesar Rp30.771.900Angka tersebut turun dibanding dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp31.080.600.

"Harapan dan doa semoga jemaah haji dapat pulang dengan selamat, mendapatkan haji yang mabrur dan membawa perubahan bagi bangsa dan negaraUntuk Pemerintah semoga pelayanan yg diberikan lebih baik dari tahun lalu," pungkas Herlini. (*/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bercinta di Belakang Kantor Satpol PP, Pelajar Ditangkap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler