Pertamina akhirnya mengakui bertanggungjawab atas tumpahan minyak di pesisir Kalimantan Timur.

Pertamina Refinery Unit V Balikpapan menyatakan salah satu jaringan pipa bawah laut mengalami kerusakan pekan lalu, sehingga memicu tumpahan minyak ke Teluk Balikpapan.

BACA JUGA: Flight Centre Didenda $12,5 Juta Karena Penetapan Harga Tiket

Lima warga setempat meninggal dunia ketika tumpahan minyak tersebut terbakar.

Polusi yang menyebar di perairan tersebut telah menyebabkan kematian duyung dan lumba-lumba, serta bau menyengat di kota berpenduduk sekitar 700 ribu tersebut.

BACA JUGA: Berbagi Lahan Solusi untuk Punya Rumah Murah di Australia

Selama empat hari sejak kejadian tersebut pihak Pertamina menolak bertanggung jawab atas tumpahan minyak tersebut.

Pada Selasa lalu perusahaan ini menyatakan berdasarkan hasil pengujian mereka diketahui bahwa minyak tersebut merupakan bahan bakar, bukan minyak mentah yang mengalir melalui pipa bawah laut.

BACA JUGA: Australia Tetap Terbuka Bagi Petani Kulit Putih Afsel

Perusahaan ini juga mengklaim telah menurunkan penyelam dan mereka tidak menemukan kerusakan pada jaringan pipa Pertamina.

Kilang terus beroperasi seperti biasa selama beberapa hari setelah kebocoran awal. Video: Huge plumes of dark smoke emerge from oil slick fire off Borneo coast (ABC News)

Namun kini Pertamina mengatakan dengan menggunakan peralatan sonar diketahui adanya kebocoran pipa yang menjadi sumber tumpahan minyak.

Pertamina mengatakan telah mengetahui informasi ini pada hari Selasa namun belum diumumkan ke publik sampai Rabu (4/4/2018) malam.

"Ketika kami memeriksa pada hari pertama semuanya terlihat normal," ujar GM Pertamina Refinery Unit V Balikpapan Togar MP. 

Pengujian yang dilakukan menunjukkan salah satu pipa bergeser 100 meter dari posisi semula.

Togar mengatakan pipa tersebut terseret keluar dari posisinya dan pecah "oleh kekuatan berat".

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut namun wilah perairan teluk ini dilalui kapal-kapal pengangkut batubara.

Sebelum Pertamina mengakui hal ini, para awak salah satu kapal besar, MV Ever Judger, telah diperiksa untuk mengetahui apakah tumpahan minyak itu berasal dari kapal mereka.

Pihak kepolisian setempat mengatakan kemungkinan kasus ini bisa dilanjutkan ke ranah hukum.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemacetan lalu lintas Sydney berakhir setelah negosiasi lima jam

Berita Terkait