MAGETAN- Tak ada kegembiraan yang ditunjukkan para pemaiin tim voli putri Jakarta Pertamina Energi saat menekuk Jakarta BNI 46 di Proliga 2013 di GOR Ki Mageti, Magetang Sabtu (30/3). Meski menang dengan skor 3-2 (19-25, 26-24, 25-17, 17-25, 15-8), Pertamina hampir pasti gagal melaju ke babak final four.
Dengan hanya menambah dua angka, mereka terpaku di posisi kelima klasemen sementara dengan 11 angka dari 10 laga yang sudah dilakoni. Jika mampu meraih hasil maksimal di dua laga sisa, mereka hanya akan mendapatkan nilai 17 atau sama dengan yang dikoleksi Jakarta Electric PLN. PLN hanya membutuhkan satu angka untuk mengamankan tiket ke babak empat besar.
Pelatih Pertamina Oktavian juga sudah lempar handuk dengan peluang timnya melaju ke babak empat besar.
"Peluang kami lolos ke empat besar sangat kecil. Meski menang, saya kecewa dengan permainan anak-anak. Mereka seperti terbebani harus menang di pertandingan ini," terang Oktavian setelah pertandingan.
Dia menilai, anak asuhnya underestimate terhadap BNI yang tak diperkuat satupun pemain asing. Padahal Oktavian sudah mewanti-wanti bahwa BNI jauh lebih berbahaya ketika bermain tanpa satupun legiun impor.
"Mungkin juga, mereka bermain santai karena lawan tidak ada pemain asingnya. Saya sudah mewanti-wanti kalau tanpa pemain asing, BNI bisa bermain lebih bagus, dan itu terbukti," katanya.
Di sisi lain, BNI malah rugi dobel. Selain kalah dan harus melupakan mimpi ke final four, mereka juga kehilangan Yolla Yuliana yang mengalami cedera. Besar kemungkinan Yolla tidak akan tampil di seri Semarang.
Meskipun kalah, pelatih BNI Nurhariri merasa puas. Pasalnya, para pemainnya telah berjuang maksimal dan menunjukkan permainan yang bagus walau tanpa pemain asing. Dua pemain asing yang mereka kontrak, dikembalikan ke negaranya lantaran kurang bagus dan tidak disiplin dalam latihan. (Jos/mas/jpnn)
Dengan hanya menambah dua angka, mereka terpaku di posisi kelima klasemen sementara dengan 11 angka dari 10 laga yang sudah dilakoni. Jika mampu meraih hasil maksimal di dua laga sisa, mereka hanya akan mendapatkan nilai 17 atau sama dengan yang dikoleksi Jakarta Electric PLN. PLN hanya membutuhkan satu angka untuk mengamankan tiket ke babak empat besar.
Pelatih Pertamina Oktavian juga sudah lempar handuk dengan peluang timnya melaju ke babak empat besar.
"Peluang kami lolos ke empat besar sangat kecil. Meski menang, saya kecewa dengan permainan anak-anak. Mereka seperti terbebani harus menang di pertandingan ini," terang Oktavian setelah pertandingan.
Dia menilai, anak asuhnya underestimate terhadap BNI yang tak diperkuat satupun pemain asing. Padahal Oktavian sudah mewanti-wanti bahwa BNI jauh lebih berbahaya ketika bermain tanpa satupun legiun impor.
"Mungkin juga, mereka bermain santai karena lawan tidak ada pemain asingnya. Saya sudah mewanti-wanti kalau tanpa pemain asing, BNI bisa bermain lebih bagus, dan itu terbukti," katanya.
Di sisi lain, BNI malah rugi dobel. Selain kalah dan harus melupakan mimpi ke final four, mereka juga kehilangan Yolla Yuliana yang mengalami cedera. Besar kemungkinan Yolla tidak akan tampil di seri Semarang.
Meskipun kalah, pelatih BNI Nurhariri merasa puas. Pasalnya, para pemainnya telah berjuang maksimal dan menunjukkan permainan yang bagus walau tanpa pemain asing. Dua pemain asing yang mereka kontrak, dikembalikan ke negaranya lantaran kurang bagus dan tidak disiplin dalam latihan. (Jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gol Cepat Quagliarella Bawa Juve Unggul 0-1
Redaktur : Tim Redaksi