Salah satu sopir truk, Kuat mengaku mendengar informasi lewat HP, di SPBU Wangon solar sudah tiba. Sehingga dia langsung ke sana untuk antre. "Takut nanti antrenya di sana nanti di belakang," kata dia.
Hal serupa disampaikan Teguh, sopir truk lainya. "Iya, kami sudah tidak sabar," kata dia. Ia mengaku rela antri berjam-jam untuk membeli solar. "Sudah lama antrinya, pembelian dibatasi Rp 200 ribu," kata dia.
Sementara itu, External Relation Pertamina Marketing Operation Region IV Jateng & DIY Heppy Wulansari menduga, terjadinya "rush" solar ini karena ulah spekulan. Pasalnya, kata dia, Pertamina telah menambah pasokan solar ke seluruh SPBU yang berada di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Ia mengatakan santernya pemberitaan mengenai rencana pemerintah memberlakukan dua harga BBM, indikasi adanya penimbunan BBM makin meningkat. "Kalau seperti itu, berapapun solar yang dikirim akan habis terus," kata dia.
Disinggung mengenai kebijakan kenaikan harga BBM ini, ia mengaku belum tahu. "Pemerintah pusat yang tahu, kami juga belum diberi tahu," kata dia.
Namun ia berjanji akan meningkatkan pengawasan. "Nanti akan kami cek ke lokasi. Apakah habisnya solar ini memang karena kebutuhannya yang naik atau ada penimbunan," kata dia. Dugaan penimbunan menguat karena menurut Heppy terjadi antrean pada sore dan malam hari. "Apakah betul solarnya habis karena dipakai, atau belum habis tapi dikuras dan besoknya beli lagi," kata dia.(drn/acd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Siap Amankan Listrik Pemilukada
Redaktur : Tim Redaksi