Pertamina Dorong Kolaborasi dalam Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Kawasan Bantar Gebang

Jumat, 18 Agustus 2023 – 14:42 WIB
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (RJBB) meresmikan Program TJSL Pelestarian Lingkungan Hidup di Kawasan Bantar Gebang yang berlangsung di Sekolah Alam Tunas Mulia, Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Selasa (15/8). Foto: dokumentasi humas Pertamina

jpnn.com, BEKASI - Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (RJBB) meresmikan Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Pelestarian Lingkungan Hidup di kawasan Bantar Gebang.

Acara tersebut berlangsung di Sekolah Alam Tunas Mulia, Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Selasa (15/8).

BACA JUGA: Pertamina Hadirkan 60 UMKM Binaan di Bazar yang Digelar Kementerian BUMN di Sarinah

Program TJSL Pelestarian Lingkungan Hidup Pertamina ini merupakan program pemberdayaan masyarakat yang memiliki fokus utama pengelolaan sampah organik dengan program integrasi budidaya maggot dan kolam lele.

Kemudian pengelolaan sampah anorganik dengan program pemberdayaan masyarakat melalui bank sampah di tiga titik, serta penanaman pohon di area TPST Bantar Gebang dan Sekolah Alam Tunas Mulia.

BACA JUGA: GIIAS 2023: Pertamina dan Lamborghini Memperkuat Kerja Sama hingga 2 Tahun ke Depan

Pertamina juga menjalankan program edukasi lingkungan dan memberikan bantuan fasilitas Pendidikan bagi siswa-siswi di Sekolah Alam Tunas Mulia.

Program Pelestarian Lingkungan Hidup diresmikan oleh Manager CSR PT Pertamina (Persero) Dian Hapsari, Manager CSR & SMEPP PT Pertamina Patra Niaga Sri Nur Hidayati, Area Manager Comm, Rel & CSR Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan, bersama dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Yudianto.

Kemudian Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rommel PP Pasaribu, Head of Environmental Sustainability T.CARE Budi Harianto.

Selain itu juga disaksikan oleh Camat Bantar Gebang Cecep Miftah Farid, bersama dengan Ketua Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia Juwarto, Ketua RW Cluster Ixora Budi Hartono, Ketua RW Cluster Jasmine Lesmono sebagai penerima manfaat program, serta Sekretaris Bank Sampah Induk Patriot Bekasi Wildan Azizi Riva’i.

Program ini terlaksana atas kolaborasi Pertamina dengan T.CARE dan dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi dan DLH Provinsi DKI Jakarta, serta masyarakat di lingkungan Bantar Gebang.

Sejak dimulai pada awal 2023, Pertamina bersama T.CARE telah mendorong upaya pelestarian lingkungan di wilayah Bantar Gebang dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga, khususnya di 3 lokasi program yakni Sekolah Alam Tunas Mulia, Cluster Ixora, dan Jasmine Bekasi Timur Regency.

Selama program berjalan pada Juni-Juli 2023, program ini telah efektif mengurangi sampah organik sebesar 6,7 ton dengan memanfaatkan maggot yang kemudian digunakan sebagai pakan lele.

Efisiensi penggunaan pakan lele dari maggot ini berhasil meningkatkan hasil panen lele mencapai 150 kg/kolam dengan siklus panen yang dipercepat menjadi 2,5 bulan.

Hasil panen lele ini kemudian digunakan untuk operasional Sekolah Alam Tunas Mulia, yang memberikan pendidikan gratis bagi 267 siswa dan 59 santri, terutama anak-anak pemulung dan putus sekolah.

Selain itu, program ini telah berkontribusi dalam pengurangan sampah anorganik sebanyak 1,6 ton dalam program bank sampah.

Masyarakat yang terlibat dalam program ini yang sebelumnya pada Juni sekitar 273 KK. kemudian bertambah di bulan Juli sekitar 405 KK.

“Angka-angka yang dihasilkan sudah menandakan kontribusi yang dilakukan masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah dari lingkungannya masing-masing bahkan sudah ada yang berhasil untuk kemandirian ekonomi," kata Dian Hapsari selaku Manager CSR PT Pertamina (Persero) dalam sambutannya.

Menariknya pula, lanjut Diah, program edukasi berkaitan pengelolaan lingkungan juga melibatkan siswa-siswa di Sekolah Alam Tunas Mulia.

"Harapannya, edukasi sejak dini ini menjadikan anak sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, kemudian tidak buang sampah sembarangan, dan sadar akan manfaat dari sampah itu sendiri yang bisa menghasilkan bahkan bisa meningkatkan ekonomi,” ungkap Dian Hapsari.

Ketua Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia, Juwarto alam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas program Pertamina yang dilaksanakan di sekolahnya.

“Kami sangat bersyukur dan berbahagia dengan adanya Program TJSL Pelestarian Lingkungan Pertamina di sekolah kami," kata Juwarto.

Dia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat dengan melibatkan siswa dan warga sekitar untuk turut serta dalam pengelolaan sampah agar bisa lebih peduli dengan lingkungan, ditambah lagi kegiatan ini dapat menghasilkan ekonomi yang lebih baik.

"Semoga ke depannya program ini semakin maju dan bisa lebih banyak dirasakan oleh banyak orang agar semakin banyak orang dan anak-anak yang bisa memperoleh pendidikan yang baik,” harapnya.

Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menyampaikan bahwa dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah di sumber sehingga dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang.

“Program ini kami harapkan dapat menjadi pendorong kolaborasi yang baik dari berbagai pihak dalam upaya mengatasi masalah persampahan baik yang berasal dari DKI Jakarta maupun di wilayah Kota Bekasi," ujar Eko Kristiawan.

Karena itu, kata Eko Kristiawan, pihaknya menyampaikan apresiasi atas dukungan dari DLH Kota Bekasi dan DLH Provinsi DKI Jakarta, serta partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan program Pelestarian Lingkungan di wilayah Bantar Gebang.

"Semoga kolaborasi multi-stakeholder ini dapat berjalan untuk peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekitar kita,” harap Eko.

Melalui program ini, Pertamina juga melaksanakan program penanaman pohon dan penghijauan kawasan.

Sejumlah 300 pohon ditanam di area TPST Bantar Gebang dan Sekolah Alam Tunas Mulia yang terdiri dari berbagai jenis, seperti pohon mahoni, sirsak, jambu, ketapang mutiara, dan melati dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan dalam misi penyerapan emisi karbon. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler