Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia

Kamis, 14 November 2024 – 23:36 WIB
Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina A Salyadi berfoto bersama dengan para narasumber seusai sesi panel Winning The Climate Race With Collaboration in Methane Abatement di Paviliun Indonesia pada acara Conference of the Parties (COP) ke-29 dengan tema besar 'In Solidarity for a Green World' yang diselenggarakan di Baku Olympic Stadium, Azerbaijan. Kamis (14/11). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, BAKU - PT Pertamina (Persero) melakukan upaya strategis untuk mereduksi emisi salah satunya melalui pengurangan gas buang metana dari seluruh lini operasional perusahaan.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) Salyadi Dariah Saputra menjelaskan pengurangan gas buang metana ini masuk dalam salah satu fokus keberlanjutan Pertamina, yaitu addressing climate change.

BACA JUGA: Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan

"Pertamina bertekad untuk menjadi perusahaan energi terkemuka yang dikenal atas kepeduliannya terhadap lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang kuat. Kami telah membuat langkah signifikan dalam pengelolaan emisi metana untuk selaras dengan tujuan keberlanjutan kami," ungkap Salyadi dalam sesi panel di COP 29, Kamis (14/11).

Upaya pengurangan gas metana ini dilakukan oleh Pertamina melalui surat dukungan (endorsement letter) terhadap Zero Routine Flaring Initiative (ZRF).

BACA JUGA: Hadiri COP 29 di Azerbaijan, Pertamina Tegaskan Komitmen Dukung Transisi Energi Nasional

Pertamina telah berkomitmen untuk mencapai zero routine flaring pada tahun 2030, dengan target pengurangan emisi metana sebesar 40 persen dari baseline 2021.

Menyadari pentingnya kolaborasi dalam pencapaian ini, Pertamina telah bekerja sama dengan organisasi internasional utama, termasuk Japan Oil, Gas, and Metals Corporation (JOGMEC), dan anggota Dewan Perminyakan ASEAN.

BACA JUGA: Menhut Raja Juli Cek Kesiapan Delegasi Indonesia di COP29 Azerbaijan

Kolaborasi dengan USAID dan penyedia teknologi, seperti Honeywell juga telah meningkatkan upaya pemantauan dan pengurangan emisi metana.

Selain itu, Pertamina bekerja sama dengan Petronas dan PTTEP dalam Oil and Gas Methane Partnership 2.0 (OGMP2.0), serta Methane Leadership Program.

Studi bersama dengan JOGMEC di lapangan Donggi Matindok dan JOB Tomori fokus pada kuantifikasi, pelaporan, serta pengurangan flaring secara presisi.

"Untuk mencapai hasil yang bermakna dan berkelanjutan, kami harus bekerja sama dengan pemerintah dan komunitas global," ujar Salyadi.

Deputi Asisten Sekretaris Bidang Manufaktur di Departemen Perdagangan AS Heather Evans menekankan perlunya kolaborasi lintas negara dengan komitmen AS dalam berbagi teknologi pengurangan emisi metana.

Dia mendorong penerapan teknologi pengurangan emisi sebagai praktik terbaik industri, bukan hanya sekadar persyaratan regulasi.

"Perusahaan-perusahaan AS menawarkan solusi inovatif untuk pemantauan emisi metana, dan kami siap mendukung mitra internasional dalam perjalanan pengurangan metana mereka,” tambah Heather Evans.

Direktur Mitigasi Perubahan Iklim di Kementerian Lingkungan Hidup Yulia Suryanti menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai target NDC yang ditingkatkan pada 2030.

“Indonesia telah menetapkan kebijakan harga karbon untuk mendukung target NDC, dengan sasaran pengurangan 21,89 persen pada 2030. Kami menyeimbangkan ketahanan ekonomi, sosial, dan ekologi dalam jalur pembangunan untuk menjaga keseimbangan antara keuntungan, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan,” jelas Yulia Suryanti.

Melalui kolaborasi, teknologi inovatif, dan komitmen terhadap tujuan bersama, Pertamina dan para mitranya menunjukkan kekuatan aksi bersama dalam upaya mengurangi emisi metana dan menjaga iklim demi masa depan yang berkelanjutan. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler