Pertamina Group Raih Sertifikat ISO22301:2019

Rabu, 29 November 2023 – 03:05 WIB
Pertamina Group telah menetapkan komitmen NZE guna mewujudkan aspirasi sebagai perusahaan energi global yang ramah lingkungan, mendukung agenda transisi energi, dan berkontribusi dalam target perubahan iklim. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Pertamina Group meraih sertifikat ISO22301:2019 Business Continuity Management System (BCMS) untuk empat entitas Pertamina Grup.

Direktur Keuangan Pertamina Persero Emma Sri Martini menyebut keempat entitas itu adalah PT Pertamina (Persero), PT Pertamina International Shipping (PIS), PT Pertamina Power
Indonesia (PPI), dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE).

BACA JUGA: Pertamina: Pendistribusian BBM Satu Harga di Daerah 3T Gunakan Multi Moda Transportasi

Sertifikat ini diberikan oleh Finance Director British Standards Institution (BSI) Kusuma Wijaya kepada Emma Sri Martini, Direktur Keuangan PIS Diah Kurniawati, Direktur Keuangan PPI Iman Hilmansah, dan Direktur Keuangan PGE Nelwin Aldriansyah.

“Hari ini kami baru saja mendapat sertifikasi ISO22301 terkait dengan BCMS atau Business Continuity Management System," ujarnya.

BACA JUGA: Produksi White Clay Milik SIG Raih Hak Paten dari Kemenkumham

Ada empat entitas yang mendapat sertifikasi, pertama adalah Pertamina holding ini kita re-sertifikasi karena kemarin ada perluasan dari skala yang telah disertifikasi, kedua subholding dari Integrated Marine and Logistic atau PIS, ketiga Subholding Power and New Renewable Energy dari PPI dan anak usahanya dari PGE.

Bisnis Pertamina Group yang besar dan banyak risiko membuat ISO BCMS ini penting. Apalagi Pertamina merupakan BUMN yang memberikan pelayanan energi terhadap masyarakat Indonesia, sehingga jika terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan, Pertamina memiliki mitigasi dan kesiapan terhadap hal tersebut.

BACA JUGA: Pertamina Eco RunFest 2023, Wujud Cinta Bumi & Kemanusiaan

“Pertamina memiliki bisnis yang besar dan tinggi akan risiko. Untuk itu setiap lini layanan kepada public service harus dilengkapi dengan BCMS. Manakala incident terjadi, layanan terhadap energi harus tetap ada. Yang paling penting adalah implementasinya, ini membutuhkan komitmen dari top down tidak hanya dari sisi jajaran top executive, tapi juga seluruh jajaran
Perwira Pertamina,” jelasnya.

Dia berharap usai mendapatkan sertifikasi ini, Pertamina bisa mengimplementasikan, kemudian melakukan monitoring secara berkala, evaluasi, audit yang dilakukan oleh fungsi internal audit serta melakukan improvement.

“Continuous improvement kata kuncinya. BCMS sudah harus menjadi DNA diseluruh Perwira Pertamina Group,” tambahnya.

Direktur Keuangan PGE Nelwin Aldriansyah menyebut sebelum melakukan sertifikasi ini, Pertamina Group telah melakukan secara internal mengenai berbagai kesiapan maupun tanggap
darurat atas kondisi yang tidak diharapkan seperti covid-19, dan beberapa kondisi disrupsi bisnis lainnya.

“Tentunya kesiapan kita dengan adanya sertifikasi ini semakin lebih baik lagi dengan standar yang telah ditetapkan oleh BSI. Tentunya tidak cukup dengan sertifikasi yang kita peroleh saat
ini, kita akan terus menerus memperbaiki, mengadaptasi berbagai praktek bisnis untuk kelangsungan usaha di PGE sebagai bagian dari PNRE Pertamina Group. Saya ucapkan
terimakasih karena PGE berhasil mendapatkan sertifikasi ini,” sebutnya.(adv/jpnn)


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Yessy Artada, Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler