Pertamina-INA Menjajaki Kerja Sama Investasi Sektor Energi

Rabu, 19 Mei 2021 – 21:14 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Ketua Dewan Direksi Indonesia Investment Authority Ridha Wirakusumah melakukan Penandatanganan Non-Disclosure Agreement PT Pertamina Persero-Indonesia Invesment Authority (INA) di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (19/5). Foto: Pertamina.

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan Indonesia Investment Authority (INA) menjajaki potensi kemitraan strategis investasi pada sektor energi termasuk energi terbarukan yang dijalankan perusahaan pelat merah itu.

Hal ini untuk mewujudkan ketahanan energi dan menggerakkan ekonomi nasional.

BACA JUGA: BBM Satu Harga dari Pertamina untuk Indonesia

Sepanjang 2020-2024, Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor energi sedang menjalankan 14 proyek strategis nasional dan 300 proyek investasi lainnya di sektor hulu, hilir, dan energi bersih terbarukan dengan total anggaran USD 92 miliar.

Pendanaannya berasal dari internal maupun eksternal.

BACA JUGA: Waspada, Gift Perayaan 40 Tahun Pertamina Dipastikan Hoaks

Selain itu, terdapat beberapa rencana proyek strategis Pertamina dalam rangka unlock value untuk mengoptimalisasi nilai Pertamina Group.

Sebagian proyek-proyek tersebut berpeluang untuk mendapatkan pendanaan dari INA.

BACA JUGA: Brigjen Rusdi Hartono: Saya Rasa Akan Ada Tersangka

Oleh karena itu, dalam rangka mengeksplorasi lebih detail potensi kerja sama tersebut, Pertamina dan INA menandatangani Perjanjian Kerahasiaan (Non-disclosure agreement-NDA).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah, Rabu (19/5).

Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Fajriyah Usman mengatakan investasi yang dilakukan Pertamina bertujuan untuk meningkatkan produksi dan cadangan migas.

Sehingga akan berdampak pada pengurangan impor minyak nasional dan mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi nasional yang disesuaikan dengan grand strategy energi nasional ke depan.

Meskipun dalam kondisi pandemi, kata Fajriyah, Pertamina berkomitmen seluruh aktivitas operasional tetap berjalan. Hal ini mengingat ekosistem Pertamina sangat besar, yakni ada 1,2 juta tenaga kerja.

Oleh karena itu, motor penggerak ini tidak boleh berhenti untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional (PEN).

“Keseluruhan investasi Pertamina terbuka untuk kerja sama dengan INA. Kami menyambut baik peluang ini agar bisa terlaksana dan berdampak positif bagi semua pihak,” ujar Fajriyah.

Ridha Wirakusumah mengapresiasi kerja sama yang akan dilakukan INA dan Pertamina.
Menurutnya, melalui kerja sama ini INA bersama-sama Pertamina akan bekerja keras membangun partnership yang saling menguntungkan untuk masa depan energi nasional.

“Pertamina merupakan perusahaan besar dan sangat strategis, sehingga kami ingin sekali untuk bisa berperan serta dan berkontribusi agar proyek-proyek strategis yang sedang dijalankan Pertamina jauh lebih sukses karena dampak positifnya terhadap negara luar biasa,” ucap Ridha. (*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler