Pertamina Mengembangkan Teknologi Pesawat Nirawak untuk Operasi Tambang Hulu Migas

Jumat, 20 Agustus 2021 – 11:02 WIB
Sebuah pesawat nirawak atau drone membawa sebuah kotak berisi obat menuju ke kapal isolasi apung di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/8/2021). Drone yang berfungsi untuk mengantarkan obat-obatan menuju kapal isolasi apung terpadu dengan bobot berat 700 gram hingga satu kilogram tersebut diinisiasi oleh komunitas Makassar Medic Drone dalam membantu penanganan pandemi COVID-19 di Makassar. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww.

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjalin kerja sama dengan PT Pelita Air Service. 

Kerja sama itu rangka pengembangan teknologi unmanned aerial vehicle (UAV) atau pesawat nirawak untuk operasi tambang hulu minyak dan gas bumi.

BACA JUGA: Komitmen Tinggi Menggerakkan Industri Dalam Negeri, Pertamina Satu-satunya BUMN yang Raih Penghargaan TKDN dari BPPT

Menurut Vice President Upstream Innovation Pertamina Alpius Dwi Guntara, kerja sama itu sebagai bentuk sinergi peningkatan kompetensi, serta membagikan pengetahuan terkait pesawat nirawak yang sebelumnya telah dilakukan perseroan.

Dia menegaskan kerja sama itu akan memberikan peluang kedua belah pihak. 

BACA JUGA: Mitra Binaan Pertamina, Kampung Kreasi Lorong Mari Masuk 300 Besar Desa Wisata Indonesia 2021

“Antara lain kerja sama pengoperasian, pengembangan teknologi hardware dan software, pengembangan training centre, dan pengembangan pasar,” kata Alpius dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (20/8).

Dia menjelaskan saat ini subholding upstream telah melaksanakan 26 proyek yang tersebar di tiga anak usaha hulu, yaitu PT Pertamina EP Cepu, PT Pertamina EP, dan PT Pertamina Hulu Energi dengan total area pemetaan mencapai 29.683 hektare.

BACA JUGA: BBM Satu Harga, Kado Pertamina untuk Indonesia Merdeka Energi

Alpius menjelaskan bentuk kerja sama pengembangan pesawat nirawak mulai dari pembagian pengetahuan teknologi unmanned aerial system (UAS), pendampingan teknikal dan pemanfaatan sumber daya untuk kegiatan pemetaan fotogrametri, inspeksi, dan pengawasan udara.

Selain itu, kerja sama itu juga akan dilakukan studi bersama terkait pengembangan UAS, sensor, dan metode baru dalam penggunaan teknologi tersebut.  

Pengembangan pesawat nirawak yang dilakukan PHE sebagai subholding upstream merupakan implementasi strategi regional pascarestrukturisasi untuk akselerasi alih ilmu dan pemanfaatan kegiatan pemetaan fotogrametri di seluruh wilayah kerja subholding upstream.

Program tersebut untuk mendukung dalam kinerja excellence operation yang juga turut mendukung target produksi nasional minyak sebesar 1 juta barel per hari dan gas sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030.

Sinergi PHE dan Pelita Air Service akan berlangsung selama dua tahun untuk menunjang update teknologi penggunaan wahana terbaru dan riset terkait sensor hyperspectral.

‘’PHE merupakan salah satu anak perusahaan di Pertamina sudah melakukan teknologi UAV. Kerja sama itu menjadi modal bagi kedua perusahaan agar dapat berkontribusi bagi Pertamina Grup untuk bisa memetakan aset-asetnya," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama Pelita Air Service Affan Hidayat. (antara/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler