Pertamina NRE dan Otorita IKN Bidik Pengembangan Solusi Berbasis Alam dan Ekosistem

Kamis, 30 November 2023 – 18:29 WIB
Perjanjian studi bersama terkait solusi berbasis alam dan ekosistemyang dilakukan CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputrio dan Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri dalam rangkaian acara COP 28 di Dubai pada Jumat (1/12). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, DUBAI - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) meneken perjanjian studi bersama (joint study agreement/JSA) terkait solusi berbasis alam dan ekosistem (Nature and Ecosystem Based Solutions/NEBS) dalam rangkaian acara COP 28 di Dubai pada Jumat (1/12).

Penandatanganan dilakukan CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri.

BACA JUGA: Pertamina Group Raih Predikat Leadership AA di Ajang ESG DT Awards 2023

Kolaborasi ini akan mendukung pembangunan IKN yang berkonsep kota modern, hijau, dan berkelanjutan.

Bagi Pertamina NRE, kolaborasi ini selaras dengan semangatnya untuk mengawal transisi energi dan mendukung pencapaian target nationally determined contribution (NDC) Indonesia.

BACA JUGA: Mantap! 15 Peserta Pelatihan Welder Pertamina Berhasil Meraih Sertifikat BNSP

“Kolaborasi antara Pertamina NRE dan OIKN ini sangat positif, terutama terkait dampak yang akan dihasilkan terhadap iklim, masyarakat lokal, serta keanekaragaman hayati di IKN," ungkap Dannif.

Dannif yakin Pertamina NRE dengan kompetensi yang dimiliki dapat berperan strategis dan mendukung IKN menjadi kota modern dan hijau yang selaras dengan pembangunan berkelanjutan.

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri menyampaikan pihaknya menyambut hangat kolaborasi dengan Pertamina NRE dalam upaya penurunan emisi di sektor Forestry and Other Land Use (FOLU), terutama melalui Nusantara Forest Carbon Project untuk mewujudkan Nusantara sebagai Net Zero City.

"Konsep ini pada dasarnya mempertahankan hutan yang masih ada dan mereforestasi hutan yg sudah rusak yang lokasinya berada di wilayah IKN,” kata Myrna.

Kolaborasi Pertamina NRE dan OIKN ini mencakup tiga aspek kunci, yaitu iklim, komunitas, dan keanekaragaman hayati.

Pada aspek iklim berkaitan dengan proyek karbon yang antara lain meliputi pertaninan dan agroforestri, mitigasi dan pengendalian kebakaran hutan, hutan karbon birut, restorasi serta konservasi hutan.

Pada aspek komunitas meliputi pelibatan masyarakat local dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan, serta mendorong pengembangan sosial ekonomi di desa sekitar.

Upaya ini selaras dengan komitmen Pertamina NRE dan OIKN dalam mendukung inklusivitas serta pembangunan berkelanjutan, sedangkan pada aspek keanekaragaman Hayati mencakup upaya konservasi dan peningkatan keanekaragaman hayati.

Berdasarkan hasil kajian preliminary yang dilakukan, inisiatif NEBS ini berpotensi menghasilkan kredit karbon sekitar 29 juta ton CO2e selama 30 tahun dari sekitar 148 ribu hektare luas area.

Sebelumnya, Pertamina NRE juga telah berkolaborasi dengan Perum Perhutani dalam mengembangkan proyek NEBS, di mana satu konsesi yang berlokasi di Kalimantan Utara telah dilakukan finalisasi studi kelayakan.

Implementasi NEBS memegang peranan strategis dalam Upaya pengendalian perubahan iklim.

Di samping itu, NEBS, khususnya pendekatan reforestasi dan konservasi hutan, akan melindungi keanekaragaman Hayati, menyediakan lapangan pekerjaan, serta memperkuat ketahanan pangan bagi masyarakat lokal. (mrk/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler