Pertamina Resmi Luncurkan Sustainability Academy & Sustainability Center Pertama di Asia

Jumat, 08 September 2023 – 09:35 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (kanan) bersama Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari secara simbolis meluncurkan progam Pertamina Sustainability Academy saat acara Indonesia Sustainability Forum yang diselenggarakan di Hotel Park Hyatt, Jakarta. Kamis (7/9). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas.

Peluncuran yang dilakukan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari itu berlangsung dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta pada Kamis (7/9).

BACA JUGA: Kurangi Emisi, Pertamina Bidik Bisnis Penangkapan Karbon dan Gas Alam Cair

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan peluncuran Sustainability Academy dan Sustainability Center merupakan komitmen Pertamina dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) secara berkelanjutan dalam menyongsong era transisi energi di Indonesia.

“Karena salah satu tantangan terbesar kita adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM), termasuk masyarakat untuk lebih memahami bagaimana program-program sustainability," kata Nicke dalam keterangannya, Jumat (8/9).

BACA JUGA: Pertamina Usung Tema Energizing The Nation di Anugerah Jurnalistik 2023

Pasalnya, kata Nicke menegaskan, tanpa keterlibatan semua pihak, target net zero emission (NZE) atau bebas emisi pada 2060 akan sulit dicapai.

Nicke menyampaikan Pertamina telah mengambil inisiatif dengan melakukan transformasi bisnis dan tranformasi organisasi, dan kini saatnya Pertamina memberikan kontribusi yang lebih dalam menyiapkan talenta-talenta untuk melakukan transisi energi dalam rangka mencapai NZE 2060.

“Harapannya, Pertamina Sustainability Academy bisa memberikan awareness bahwa dalam mewujudkan sustainable energy ini, kita semua harus memiliki pemahaman yang sama,” ujar Nicke.

Menurut Nicke, dalam mewujudkan NZE harus dimulai dari diri sendiri, yakni setiap individu di masyarakat harus terlibat.

Melalui Pertamina Sustainability Academy, Pertamina memulainya dari internal terlebih dahulu dengan memberikan pekerja Pertamina pemahaman komprehensif terkait sustainability.

“Kami juga mulai buka kerja sama dengan universitas dari luar negeri termasuk perusahaan atau mitra-mitra yang bekerja sama dengan Pertamina. Kami buka untuk sama-sama menimba ilmu di Pertamina Sustainability Academy,” ungkap Nicke.

Secara bertahap, sambung Nicke, pemerintah, kementerian, institusi pendidikan dan semua elemen masyarakat bisa sama-sama menimba ilmu.

"Karena ini adalah pekerjaan rumah kita bersama untuk mewujudkan NZE di tahun 2060," tegasnya.

Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana membangun atau memiliki sustainable energy.

Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.

Nicke menyebutkan dalam beberapa tahun terakhir, Pertamina sangat mendorong program biodiesel berbasis kelapa sawit.

"Indonesia salah satu negara penghasil kelapa sawit yang besar. Jadi, kami meyakini bahwa biodiesel adalah satu salah satu sustainable energy yang memang sangat cocok untuk Indonesia,” tandas Nicke.

Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan pemerintah mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Pertamina untuk mengembangkan biofuel generasi kedua dan ketiga.

“Contoh bagus di sini adalah sesuatu yang telah dikembangkan oleh Pertamina sejak tahun 2021," terangnya.

Rabin menyampaikan Pertamina telah mengembangkan biofuel generasi kedua yang berasal dari ranting buah kosong.

"Penelitian ini dilakukan oleh Pertamina Subholding Refining and Petrochem PT Kilang Pertamina International dan telah berhasil, diharapkan dalam dua tiga tahun dapat dipasarkan,” ujar Rabin.

Pertamina, kata Rabin, juga telah mencari biofuel generasi ketiga yang lebih maju dengan menggunakan LNG.

Menurutnya, ini adalah hal yang lebih maju dan akan memakan waktu lebih lama dan masih dalam pertimbangan, membutuhkan lebih banyak penelitian yang harus dilakukan.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target NZE 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler