Pertamina Rosneft Gandeng PLN Menyediakan Listrik pada Pembangunan Kilang GRR Tuban

Kamis, 23 September 2021 – 19:54 WIB
Pertamina dan PLN berkolaborasi untuk memenuhi listrik dalam pembangunan kilang GRR Tuban. Foto: Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Pertamina sedang menjalankan serangkaian Proyek Kilang dan Petrokimia berskala mega.

Hal ini dilakukan sejalan dengan Nawacita Presiden RI untuk Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakkan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Domestik, serta sesuai dengan grand strategy energi nasional ke depan.

BACA JUGA: Pertamina Dukung Penghematan Devisa Negara Lewat Proyek Olefin di Tuban

Pertamina diharapkan mampu untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor produk BBM.

Melalui serangkaian proyek ini diharapkan ada peningkatan kapasitas kilang dalam rangka optimalisasi produk dan memperbaiki kualitas BBM dan Naptha.

BACA JUGA: Pertamina Borong Penghargaan di ISDA 2021, Menko Muhadjir Ucapkan Selamat

Di samping itu memajukan perekonomian negara Indonesia dengan melakukan ekspansi bisnis secara masif ke industri petrokimia.

GRR Tuban merupakan salah satu mega proyek yang saat ini menjadi perhatian Pertamina.

Pembangunan Kilang Minyak tersebut dengan Kompleks Petrokimia dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300 ribu barel per hari ini.

Selain itu, akan memproduksi BBM sebesar 230 ribu barel per hari secara total, dan produk petrokimia dan aromatik sebesar 4,1 juta ton per tahunnya.

Pertamina melalui anak usaha subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional berupaya untuk memastikan tersedianya sarana dan prasarana pendukung operasional kilang GRR Tuban.

Hal ini dilakukan di tengah upaya untuk mempercepat progress pembangunan kilang grass root refinery Tuban.

GRR Tuban direncanakan mulai beroperasi 2027 di bawah pengelolaan Pertamina Rosneft.

Diperlukan kerja sama antar BUMN untuk mendukung operasional kilang GRR Tuban ke depannya memastikan penyediaan listrik.

Sinergi BUMN ini dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Rosneft dengan PT PLN (Persero) terkait rencana kajian bersama dalam penyediaan listrik untuk kebutuhan proyek GRR Tuban.

Kerja sama ditandatangani langsung oleh Presiden Direktur Pertamina Rosneft Kadek Ambara Jaya dan Pavel Vagero selaku Direktur Keuangan dan Umum serta General Manager PLN Unit Distribusi Jawa Adi Priyanto pada Kamis (23/9) disaksikan oleh Wakil Menteri I BUMN, Pahala Mansyuri.

Wakil Menteri I BUMN, Pahala Mansyuri menyampaikan penyediaan listrik untuk NGRR Tuban akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan sebagai sinergi BUMN kerja sama ini akan memberikan manfaat terkait efisiensi nasional.

“Bagi PLN kerja sama ini akan meningkatkan serapan tenaga listrik sehingga akan meningkatkan pendapatan, sementara untuk Pertamina Rostneft kerja sama ini akan membuat lebih fokus untuk meningkatkan kompetitifnya," kata dia.

Pertamina Rosneft dan PLN melalui nota kesepahaman ini akan membuka peluang untuk melaksanakan kajian bersama. Selain itu, memastikan penyediaan suplai listrik hingga 20 Mega Watt (MW) selama fase konstruksi dan commissioning.

Selain itu, dari hasil kajian akan ditentukan skema kerja sama yang paling optimal dan menguntungkan dari aspek bisnis, mencakup penentuan penyediaan infrastruktur penunjang, skenario konfigurasi sistem, dan peralatan.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Djoko Priyono mewakili Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan fase konstruksi ditargetkan akan dimulai pada triwulan ketiga 2023.

Diperkirakan kebutuhan listrik GRR Tuban pada fase ini yaitu sebesar 20 megawatt.

"Sedangkan untuk tahapan commissioning start-up utility yang akan dimulai di tahun pada triwulan ke 2 tahun 2026 kebutuhan listrik dapat mencapai 50 megawatt” ungkap Djoko.

Lebih lanjut disampaikan, konfigurasi Kilang Pertamina Rosneft saat ini memerlukan kepastian jaminan operasional kilang tanpa terputusnya aliran listrik sehingga diperlukan pasokan listrik yang handal.

“Berhentinya operasi kilang dalam 1 hari sama dengan hilangnya potensi revenue sebesar USD 34 juta (setara dengan Rp 480 miliar) sehingga dibutuhkan jaminan suplai energi listrik terus menerus yang handal dengan “zero total failure”," kata Djoko.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengungkapkan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada PLN yang akan menjaga komitmen untuk penyediaan kebutuhan listrik secara handal dengan harga yang kompetitif.

Nota kesepahaman ini akan berlaku selama satu tahun dan hasil kajian bersama ini akan dituangkan dalam Kerjasama penyediaan listrik GRR Tuban dalam format Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.

Zulkifli mengatakan pada tahap operasi kebutuhan listrik secara total untuk kondisi normal operasi mencapai 678 megawatt.

Pengoperasian konfigurasi kombinasi suplai self-power generation dari kilang GRR Tuban serta electrical power grid dari PLN dan direncanakan PLN akan mensuplai hingga 500 megawatt.

Kerja sama Pertamina Group dan PLN untuk operasional kilang BBM bukan yang pertama.

Sebelumnya PT Pertamina (Persero) meneken perjanjian kerja sama dengan PLN untuk penyediaan layanan kelistrikan untuk lima kilang Pertamina di Refinery Unit (RU) II Dumai, RU III Plaju- Sungai Gerong, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, dan RU VI Balongan dengan kebutuhan total daya listrik yang disuplai mencapai 217 MVA yang selanjutnya dapat bertambah 104 MVA.

Pertamina Rosneft merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara Pertamina Group dengan raksasa energi Rosneft asal Rusia yang menjadi pelaksana proyek strategis nasional GRR Tuban.

Berdiri di atas lahan seluas 834 hektare, kilang yang diharapkan menjadi fasilitas petrokimia terbesar di Asia Tenggara ini ditargetkan beroperasi 2027 dan menyerap kurang lebih 27 ribu tenaga kerja pada saat konstruksi, serta 2.500 tenaga kerja setelah proyek beroperasi.
Proyek GRR Tuban saat ini telah berada pada tahapan Front-end Engineering Design dengan progres per tanggal 17 September 2021 telah mencapai 34,54 persen vs rencana 17,83 persen (ahead +16,71 persen).

Berdasarkan dukungan dari Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan juga PLN, realisasi dan eksekusi proyek GRR Tuban dapat berjalan dengan lancar dan sesuai target.

Diharapkan mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dalam pemenuhan BBM maupun pemenuhan produk petrokimia. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pertamina   PLN   listrik   Kilang GRR Tuban   BUMN   energi   Ekonomi  

Terpopuler