jpnn.com, SULAWESI TENGAH - Memasuki minggu kedua pascabencana gempa dan tsunami, Pertamina terus berupaya memenuhi pasokan elpiji kepada masyarakat terdampak bencana di Sulawesi Tengah.
Pemenuhan kebutuhan elpiji terus dilakukan lewat operasi pasar elpiji di 35 titik di wilayah Palu, Sigi, dan Donggala.
BACA JUGA: Pasokan Energi Penting untuk Gerakkan Ekonomi Daerah Bencana
“Saat ini dalam masa pemulihan bencana, operasi pasar merupakan salah satu strategi Pertamina untuk memenuhi kebutuhan elpiji rumah tangga masyarakat terdampak bencana,” ujar Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VII Sulawesi Roby Hervindo.
Roby mengatakan, sudah selama satu minggu lebih, Pertamina melakukan operasi pasar elpiji dengan menyalurkan Elpiji subsidi 3 Kg dan NonSubsidi Bright Gas 12 Kg.
BACA JUGA: Peminat BBM Pertamax Menurun
“Adapun stok elpiji 3 Kg yang dialokasikan untuk operasi pasar dari 3 Oktober 2018 hingga (10/10) sudah mencapai 80 ribu tabung,” ungkapnya.
Selain operasi pasar, Pertamina juga melakukan normalisasi pasokan LPG melalui jaringan lembaga penyalur resmi yang dipasok dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBBE) yaitu Agen, Pangkalan dan SPBU.
BACA JUGA: Gerindra: Pertamina Kambing Hitam Pencitraan Jokowi
"Empat SPPBE seluruhnya sudah beroperasi yakni SPPBE Muhsans Putra Arba Mandiri, SPPBE Prima Sentosa Alam Lestari, SPPBE Gema Palu dan SPPEK Putra Argam Mandiri. Seluruh SPPBE sudah aktif menyalurkan epliji ke Agen dan Pangkalan. Kami pun juga aktif melakukan pengiriman LPG Non PSO (Bright Gas) ke beberapa SPBU di kota Palu untuk lebih mempermudah akses masyarakat terhadap elpiji Pertamina,” jelas Roby.
Roby menambahkan untuk ntuk mencegah pembelian berulang, digunakan verifikasi tinta kepada masyarakat yang membeli di Operasi Pasar.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keputusan Jokowi Batalkan Harga Baru BBM Kecewakan Oposisi?
Redaktur & Reporter : Yessy