Bahkan ke depan, kedua belah pihak berencana untuk melakukan join development dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi. Saat ini kapasitas produksi pabrik yang berada di Mojokerto itu sebesar 30.000 kiloliter atau 30 juta liter per tahun.
Assistant Manager Biofuel Project Pertamina Dini Novayanti mengatakan penyerapan bioetanol tersebut sebagai bagian dari pengembangan bisnis perusahaan. Sebab, bioetanol dimanfaatkan sebagai bahan campuran atau blending dari BBM yang dijual Pertamina.
Sebagai informasi, sebelumnya perusahaan pelat merah tersebut pernah membeli bioetanol dari PT Molindo Raya Industrial. Tapi, kerja sama bisnis itu terhenti pada 2009 lalu. Karena itu, pihaknya menyambut baik kerja sama antara dua perusahaan pelat merah tersebut.
Dini mengungkapkan, sejauh ini kedua belah pihak masih membicarakan mekanisme kerja sama. Untuk jangka pendek, menggunakan opsi beli putus atau off take agreement. Sedangkan, jangka panjang berupa joint development yang memungkinkan bagi kedua pihak mengembangkan pabrik bioetanol.
"Bagaimana juga harus menjaga sustainability. Untuk lebih lanjut, kami akan mengadakan workshop, termasuk di dalamnya mengkaji keekonomian pada awal juni nanti," terangnya di sela kunjungan ke proyek pembangunan pabrik bioetanol di Mojokerto kemarin (15/6).
Sekretaris Perusahaan PTPN X Cholidi mengatakan peluang bioetanol terus meningkat sejalan dengan peningkatan konsumsi BBM. Bahan baku pembuatan bioetanol ialah tetes tebu atau molasses.
"Ke depan peluang masih terbuka lebar, mengingat produksi bioetanol baru 30.000 kiloliter per tahun. Apalagi, produksi minyak terus menurun, sehingga alternatifnya beralih ke penggunaan renewable energy," tandas dia.
Sementara, pembangunan pabrik bioetanol milik PTPN X tersebut masih terus berlangsung. Untuk membangun pabrik tersebut, perusahaan dengan bisnis inti gula itu bekerja sama dengan New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) Jepang.
Total investasi di proyek itu mencapai Rp 461,212 miliar. "Awal Juni memasuki tahap commissionin. Kemudian, Oktober mulai demonstrasi produksi," jelasnya.
Sebagai rencana jangka panjang, PTPN X akan mengembangkan pabrik bioetanol di pabrik gula di lingkungannya. Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan PTPN X Mochamad Sulton mengatakan arah pengembangan itu di beberapa pabrik gula di Kediri.
Selain itu, PTPN X dalam satu-dua tahun ke depan akan membangun pabrik gula baru yang terintegrasi dengan pabrik bioetanol di Pulau Madura. "Kami sekarang giat mencari sumber pendapatan baru dari bisnis nongula agar kinerja keuangan kami semakin moncer," jelasnya. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perluas Jaringan, ATM BNI Gandeng Prima
Redaktur : Tim Redaksi