JAKARTA - Pertamina terus menempati daftar puncak badan usaha milik negara (BUMN) dengan setoran dividen terbanyak. Vice President Komunikasi PT Pertamina Mochamad Harun mengatakan, rapat umum pemegang saham (RUPS) menetapkan besaran dividen yang harus disetor Pertamina sebesar 35 persen dari laba 2011 yang mencapai Rp 20,5 triliun.
"Jadi, nilai setoran dividennya Rp 7,2 triliun," ujarnya setelah RUPS di Kantor Kementerian BUMN, Senin (28/5).
Sebagai gambaran, tahun ini beberapa BUMN juga menyetorkan dividen dengan nilai besar. BUMN dengan setoran dividen tertinggi kedua setelah Pertamina adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).
Tahun ini Telkom membagikan dividen kepada pemegang saham (publik dan negara RI) Rp 6,03 triliun atau 55 persen dari total laba 2011 yang Rp 10,96 triliun. Selain itu, pemerintah masih meminta special dividend 10 persen, sehingga total dividen yang dibagikan mencapai Rp 7,12 triliun.
BUMN dengan setoran dividen tinggi lainnya adalah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tahun ini setoran dividen BUMN dengan aset terbesar di Indonesia itu Rp 3,5 triliun, yang diambil dari laba bersih 2011 yang mencapai Rp 7,19 triliun.
Menyusul di bawahnya adalah dua bank pelat merah, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Mandiri Tbk. BRI membagikan dividen Rp 3,02 triliun atau 20 persen dari total laba bersih pada 2011 yang mencapai Rp 15,08 triliun. Adapun Mandiri membagikan dividen Rp 2,45 triliun dari total laba Rp 12,2 triliun.
Kembali ke Pertamina, Harun menyebut, nilai dividen yang disetor Pertamina tahun ini naik tipis bila dibandingkan dengan tahun lalu. Sebagaimana diketahui, tahun lalu Pertamina menyetor dividen Rp 7,12 triliun atau 42,46 persen dari total laba 2010 yang sebesar Rp 16,77 triliun.
Menurut Harun, meski dari sisi nilai naik (dari Rp 7,12 triliun menjadi Rp 7,2 triliun), porsi dividend payout ratio turun dari 42,46 persen menjadi Rp 35 persen. "Turunnya dividend payout ratio ini dimaksudkan agar Pertamina memiliki cukup dana untuk ekspansi," katanya.
Pertamina kini memang berupaya mengembangkan sayap bisnis hingga ke mancanegara. Yang terbaru, Pertamina menggandeng Korea National Oil Corporation (KNOC) untuk menjajaki potensi pengembangan bisnis hulu migas di beberapa negara. Salah satu wilayah potensial yang dibidik adalah Kazakhstan. (owi/c2/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Jajaki Kerja Sama di Kazakhstan
Redaktur : Tim Redaksi