jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina menyatakan prihatin atas kecelakaan yang terjadi. Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menyatakan, Pertamina berusaha secara aktif menanggulangi insiden tersebut. Misalnya, ikut andil dalam proses pemadaman api dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran dari Depot Plumpang.
"Kami telah berkoordinasi dengan dinas pemadam kebakaran dalam proses pemadaman," kata Ali di Jakarta, Senin (9/12)
BACA JUGA: KRL Maut Ingatkan Tragedi Bintaro 1987
Soal penyebab kejadian, dia belum mau memberikan keterangan. Menurutnya, pihaknya akan menunggu hasil penyelidikan resmi dari pihak kepolisian . Dia hanya menerangkan bahwa truk tangki yang tertabrak tersebut merupakan pengangkut bahan bakar minyak jenis premium berkapasitas 24 Kilo Liter (KL). BBM yang diangkut seharunsya di distribusikan ke wilayah Bintaro dan sekitarnya.
"Insiden ini tidak berpengaruh terhadap distribusi BBM untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kami berharap masyarakat tidak khawatir atas kecelakaan yang terjadi. Atas kejadian yang terjadi, kami menyampaikan duka yang paling dalam kepada keluarga korban kecelakaan in," jelasnya.
Dia menambahkan, Pertamina akan menanggung seluruh biaya pengobatan. Sekaligus, memberikan santunan kepada korban kecelakaan KRL Serpong-Tanah Abang. Pihaknya mengaku sudah menyiagakan Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) sebagai salah satu rumah sakit rujukan para korban. Kabar terakhir, sudah ada enam pasien yang dirawat di RSPP.
"Pertamina turut prihatin atas insiden ini. Sesaat setelah kejadian, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dan Direktur Pemasaran dan Niaga Hanung Budya langsung mendatangi lokasi kejadian. Kemudian, menjenguk para korban di RSPP," ujarnya. (byu/dod/bil)
BACA JUGA: Inilah Kronologi KRL Maut di Bintaro
BACA JUGA: NasDem Incar Suara Pemula
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Periksa Dua Direktur PLN
Redaktur : Tim Redaksi