Seno Adi memang pernah menjadi rekanan Pertamina sejak April 2004. Bahkan, Seno Adi pernah menerima jatah distribusi solar hingga 2 ribu kilo liter per bulan. Namun, pada September 2012 lalu, kontrak Seno Adi dengan Pertamina diputus. Meski demikian, Seno Adi ternyata masih bisa mendapatkan pasokan solar.
Buktinya, sejak November 2012 hingga Maret 2013, PT SAW masih menyuplai BBM ke pasaran. Bahkan, jumlah BBM yang disalurkan perusahaan Labora mencapai 100 ribu kiloliter atau setara dengan 1 juta liter.
BBM yang diduga ilegal itu diangkut dengan KLM Monang Jaya dan Kapal Rotua II yang tidak terdaftar di Pertamina. Polisi masih menelusuri dari mana BBM ini didapatkan.
Dari mana perusahan milik keluarga anggota Polsek Raja Ampat, Papua Barat itu memperoleh BBM? Vice President Pertamina, Ali Mundakir saat dihubungi Jawa Pos kemarin (19/5) mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui dimana PT SAW mendapatkan pasokan BBM selama ini. "Nanti akan saya cek dulu perusahaan tersebut ke kawan-kawan di Sorong," ujarnya. (dod)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW Sayangkan Keputusan Mendikbud
Redaktur : Tim Redaksi