jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Muradi mengatakan, Habib Rizieq Shihab tampaknya mulai diperhitungkan dalam peta politik jelang Pilpres 2019.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu berpeluang menjadi bagian penting perkoalisian dalam pertarungan Pilpres 2019.
BACA JUGA: Poros Ketiga Sulit Terwujud, Kans AHY dan Gatot Makin Tipis
Dia mengingatkan, dalam politik segala kemungkinan terbuka. Perkoalisian bisa berubah-ubah tergantung dari kepentingan politik. Tokoh yang punya massa akan sangat diperhitungkan dalam perkoalisian.
Pengajar di Universitas Padjadjaran ini mengemukakan pandangannya menyikapi fenomena terbitnya SP3 terhadap Habib Rizieq Shihab dan langkah sejumlah tokoh oposisi yang kerap mengunjungi tokoh sentral itu si Mekkah, Arab Saudi.
BACA JUGA: Mbah Amien Pengin Jadi Capres? PAN Saja Belum Tentu Mau
"Pemerintah dan oposisi sepertinya tetap menganggap Habib Rizieq sebagai figur yang harus dikelola, bukan dihabisi," ucapnya.
BACA JUGA: Bergulir di Daerah, Deklarasi Umat Dukung Amien Rais Capres
BACA JUGA: Bergulir di Daerah, Deklarasi Umat Dukung Amien Rais Capres
Menurut Muradi, ada dua keuntungan yang kemungkinan bakal diperoleh jika dekat dengan Habib Rizieq. Yaitu, menguntungkan secara massa dan menguntungkan secara persepsi.
"Habib Rizieq dipersepsikan punya massa besar. Secara politik kalau bisa dipegang, tentu cukup menguntungkan. Makanya, apapun upaya untuk mendekati Habib Rizieq, saya kira itu biasa saja dalam politik," pungkas Muradi. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PD Bantah Sandiaga Soal Insyaallah Kita Sama-sama di 2019
Redaktur & Reporter : Ken Girsang