Pertanyakan Semangat Reformasi PAN selama Kepemimpinan Hatta

Jumat, 27 Februari 2015 – 22:33 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Keinginan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa untuk tetap memimpin lagi partai berlambang matahari itu selama lima tahun ke depan justru mengundang kritik pengamat. Sebab, PAN yang dilahirkan untuk membawa cita-cita reformasi, di bawah kepemimpinan Hatta justru sering mengambil langkah yang yang bertolak belakang.

Kritikan itu disampaikan pengamat politik dari Lingkar Madani (LIMA) Indonesia, Ray Rangkuti di Jakarta, Jumat (27/2) jelang pelaksanaan kongres PAN di Bali mulau 28 Februari hingga 2 Maret nanti. Menurutnya, selama lima tahun belakangan ini justru semangat reformasi hilang dari PAN.

BACA JUGA: Hatta Bikin Kecewa, Peluang Zulkifli Makin Terbuka

“Itu terlihat ketika PAN mendukung pemilihan kepala daerah ke DPRD. Hal ini sangatlah bertentangan dengan semangat reformasi,” katanya.

Selain itu, ada kesan yang tak terlepas dari PAN selama kepemimpinan Hatta. Yakni posisinya yang seolah menjadi bayang-bayang Partai Demokrat sehingga kesannya menjadi pengekor.
 
“PAN harus berani tampil di masyarakat dengan segala konsekuensinya. Kritikan sebagai partai pengekor harus dijawab dengan program yang prorakyat tidak hanya sekedar lips service saja,” jelasnya.

BACA JUGA: Saatnya Buktikan PAN Bukan Kepanjangan Tangan Partai Lain

 Ray menambahkan, PAN yang terlahir karena reformasi justru mengalami kemunduran dalam lima tahun belakangan ini. Padahal, lanjutnya, tantangan yang dihadapi PAN maupun partai politik lainnya ke depan semakin banyak.

Ray lantas menyebut sejumlah persoalan bangsa yang sudah seharusnya juga menjadi tantangan bagi partai politik. Misalnya, isu perlindungan terhadap kalangan minoritas. Karenanya, penting bagi calon ketua umum PAN untuk mengusung visi untuk bisa mengakomodasi seluruh elemen dan menyediakan jawaban atas persoalan kebangsaan.

BACA JUGA: Kubu Zulkifli Hasan Optimistis Peta Dukungan Berubah

Terkait persaingan di bursa ketua umum PAN, Ray melihat sosok Zulkifli Hasan sebagai penantang Hatta punya peluang besar memenangi pemilihan. Sebab, Ray seolah membawa arus internal di PAN yang butuh perubahan.

“Kalau kita liat dari dua sosok calon ketua umum yang akan maju tentu Zulkifli Hasan sesuai dengan kebutuhan PAN kedepan dibandingkan Hatta Rajasa. Namun, tentunya Ketua MPR itu (Zulkifli, red) harus mulai tertib administrasi untuk membenahi PAN ke depan,” ulasnya.(rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inginkan Figur Ketum Egaliter agar PAN Tak Elitis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler