JAKARTA - Pengumuman hasil ujian nasional (unas) tingkat SMA/sederajat tidak hanya ditunggu oleh siswa peserta ujian. Tetapi juga menjadi perhatian pemerintah daerah. Seperti di Bali. Sebab, setelah unas tahun lalu pulau Dewata itu dicap sebagai kawasan black area.
Rektor UNY Rochmat Wahab menuturkan, hasil unas tingkat SMA/sederajat menjadi salah satu sorotan di perguruan tinggi. Dia menyebutkan, kawasan atau daerah yang masuk kategori black area adalah daerah dengan potensi kecurangan unas tinggi. "Tapi tentu tidak semua peserta di kawasan black area curang semuanya," jelas pria yang juga menjadi sekretaris panitia pusat SNMPTN.
Wahab menjelaskan, daerah-daerah yang berada di kawasan black area ini sering kali memiliki putra-putri dengan nilai unas yang tinggi. Sebaliknya, daerah-daerah yang berada di kawasan white area menurut Wahab cenderung mendapatkan nilai unas yang lebih jelek.
Dengan kondisi ini, dia meminta ada regulasi khusus sebelum hasil unas dijadikan acuran bagi calon mahasiswa yang mendaftar melalui SNMPTN. Dia mengatakan, penggunaan nilai unas ini juga harus mempertimbangkan jenis wilayah berdasarkan potensi kecurangan unas. Mulai dari white area, grey area, hingga black area.
Khusus untuk tahun ini, Rochmat mengatakan analisis daerah dengan potensi kecurangan unas ini belum keluar. Dia menegaskan, analisis ini melibatkan PTN-PTN dari seluruh Indonesia. "Jadi saya belum tahu apakah Bali tetap black area, atau Jogja tetap white area," tuturnya.
Rochmat menuturkan, salah satu cara untuk menganalisa potensi kecurangan didapat dengan pola jawaban salah. Untuk mengetahuinya, panitia mengambil sampel jawaban unas dari daerah tertentu. Dari analisis ini akan diketahui seberapa besar kesamaan jawaban salah siswa yang seragam.
"Kita logika saja, kenapa jawaban salah kok kompak. Kalau jawaban benar kompak bisa jadi memang soalnya mudah," ucap Rochmat. Dia menegaskan, semakin tinggi prosentase jawaban salah yang sama maka daerah itu masuk dalam kategori black area.
Dia juga meminta supaya pemerintah fair mempublikasi daerah-daerah yang masuk kategori white area, black area, dan grey area. Sayangnya, selama ini pemerintah hanya mempublikasikan daerah-daerah yang masuk kawasan white area saja. Publikasi lainnya adalah, daerah-daerah yang memperoleh nilai unas tertinggi. Padahal, daerah-daerah dengan nilai bagus itu tidak menutup kemungkinan masuk kategori black area. Dimana potensi kecurangan unasnya cukup tinggi. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lulus Kuliah, Mahasiswa Dituntut Siap Kerja
Redaktur : Tim Redaksi