jpnn.com - Dalam laporan terbaru pejabat militer Angkatan Darat India, Selasa (16/6), setidaknya ada 20 tentaranya tewas dalam bentrokan dengan militer Tiongkok di perbatasan Lembah Galwan.
Bentrokan tersebut merupakan peningkatan sangat buruk pada ketegangan yang telah berlangsung selama berminggu-minggu, antara kedua raksasa Asia itu di Himalaya bagian barat.
BACA JUGA: Tiongkok Vs India, 3 Tentara Tewas Akibat Lemparan Batu
Sebelumnya, pada Senin (15/6), pejabat militer India menyebutkan 3 tentara mereka tewas dalam bentrokan fisik.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok membenarkan bahwa pada Senin (15/6) terjadi "konfrontasi fisik yang disertai kekerasan" di wilayah perbatasan Line of Actual Control (LAC).
BACA JUGA: Tentara Tiongkok Bantai Prajurit India, Perang Total di Depan Mata?
Kemlu Tiongkok tidak menyebutkan soal korban, tetapi Kementerian Luar Negeri India mengatakan korban berjatuhan di kedua pihak.
Seorang sumber di pemerintahan India mengatakan tentara-tentara di lokasi bertempur dengan menggunakan tongkat-tongkat baja dan batu. Menurutnya, tidak ada tembakan yang dikeluarkan.
BACA JUGA: Aksi Pesawat Militer Amerika Ini Bikin Tiongkok Naik Darah, Provokasi Serius
Tiongkok dan India telah saling melemparkan tuduhan, soal siapa yang bersalah atas bentrokan tersebut pada Senin di padang salju Ladakh, usai para pejabat militer bertemu untuk menangani situasi.
Pada Senin malam, kata Angkatan Darat India mengatakan dalam pernyataan bahwa sekelompok tentara mulai bentrok di Lembah Galwan. Militer India itu menambahkan bahwa saat ini kedua pihak sudah dilerai.
"Korban jatuh di kedua belah pihak, seharusnya keadaan itu bisa dihindarkan kalau perjanjian pada tingkat lebih tinggi dipatuhi oleh pihak China," kata juru bicara Kemlu India Anurag Srivastava dalam pernyataan.
Juru bicara Kemlu Tiongkok, Zhao Lijian, mengatakan ada pelanggaran serius terhadap konsensus yang dicapai kedua negara.
"Yang mengejutkan adalah bahwa pada 15 Juni, pihak India melakukan pelanggaran parah terhadap konsensus kita dan dua kali menerobos garis perbatasan, juga memprovokasi dan menyerang pasukan China, menyebabkan konfrontasi fisik yang keras antara kedua pasukan perbatasan," kata juru bicara Kemlu, Zhao kepada para wartawan di Beijing.
India mengatakan pihaknya beroperasi di wilayahnya di kawasan Garis Pengendali Sesungguhnya, yang merupakan perbatasan de facto.
Sejak awal Mei, ratusan tentara kedua negara saling berhadapan di tiga lokasi. Kedua pihak saling tuduh bahwa masing-masing menerobos perbatasan.
Jatuhnya korban jiwa merupakan yang pertama kali sejak kedua negara bertetangga itu terakhir kali terlibat pertikaian keras menyangkut perbatasan pada 1967. (reuters/ant/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha