Pertemuan Airlangga-Puan Membuka Jalan Lebar Koalisi Golkar dan PDIP di Pilpres 2024

Sabtu, 08 Oktober 2022 – 07:01 WIB
Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Menko Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menilai rencana pertemuan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Sabtu (8/10), merupakan langkah bagus untuk memperkuat konsolidasi bagi kedua partai. 

Dia mengatakan bahwa pertemuan kedua tokoh ini sangat memungkinkan untuk menarik gerbong koalisi KIB, yang dimpin oleh Partai Golkar untuk menjalin blok koalisi politik yang lebih besar dengan PDI Perjuangan. 

BACA JUGA: Besok, Puan Maharani Bertemu Airlangga Hartarto di Monas

“Kondisi ini memungkinkan karena kedua partai yang ada dalam koalisi tersebut, PAN dan PPP juga memiliki pengalaman bersama sebagai partai pendukung Pemerintahan Jokowi saat ini,” kata Nyarwi dalam keterangannya, Jumat (7/10).

Dosen Komunikasi Politik Fisipol UGM itu menyebut Puan dan Airlangga merupakan dua sosok yang memiliki rekam jejak yang bagus dan menonjol di antara para pimpinan partai politik di Indonesia saat ini. 

BACA JUGA: Bertemu Airlangga di Monas, Puan Mengaku Bakal Satukan Visi dan Misi

Pertama, kata dia, keduanya sama-sama pernah memiliki pengalaman dalam mengelola pemerintahan sebagai menteri koordinator.  

Puan pernah menjadi menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan (PMK) di periode pertama Pemerintahan Presiden Jokowi.  

BACA JUGA: Ganjar: PDIP Mesti Menang Hattrick

Airlangga Hartarto bahkan sampai saat ini masih menjadi menteri koordinator bidang perekonomian Pemerintahan Presiden Jokowi. 

Kedua, lanjut dia, keduanya juga sama-sama pernah berpengalaman sebagai anggota maupun pimpinan di DPR.  “Mbak Puan sekarang merupakan ketua DPR,” katanya. 

Dia mengatakan pengalaman mengelola dua lembaga politik ini bisa menjadi modal kuat bagi Puan dan Airlangga mendiskusikan ide-ide besar dalam merumuskan model kepemimpinan  Jokowi. 

Kemudian, mengelola politik kebangsaan dan kenegaraan, menjawab beragam potensi masalah-masalah besar yang akan dihadapi bangsa ini di masa mendatang. 

“Pertemuan keduanya bisa membuka jalan lebar koalisi antara PDIP dan Golkar menuju Pilpres 2024 mendatang,” kata dia. 

Nyarwi mengatakan bahwa koalisi antara PDIP dan Partai Golkar untuk memajukan pasangan capres-cawapres ini sangat memungkinkan karena dua alasan. 

Pertama, PDIP dan Partai Golkar merupakan partai yang sama-sama dikenal sebagai partai nasionalis yang selalu lekat dengan dengan narasi-narasi besar untuk memperkokoh semangat gotong royong, ikatan kebangsaan, dan melanjutkan agenda-agenda pembangunan.

Di masa Orde Baru, ujar dia, narasi-narasi ini bahkan menjadi salah satu narasi utama Partai Golkar.

“Saat ini, narasi ini lebih sering disampaikan oleh pimpinan PDIP, termasuk Mbak Puan,” ungkapnya. 

Kedua, PDIP dan Golkar juga sama-sama partai yang mengedepankan pentingnya konsep dan gagasan besar dalam kancah politik dan kebangsaan, melampaui keberadaan seorang tokoh atau figur. Mayoritas tokoh PDIP seringkali menekankan pentingnya ideologi dalam kepartaian di Indonesia. 

Hal yang sama, sekitar sepuluh tahun lalu, Partai Golkar melalui para pimpinannya saat itu juga sering menegaskan sebagai ‘partai ide-ide’ (the party of ideas). 

Kedua partai ini pada dasarnya banyak memiliki kesamaan. 

“Kalau melihat hal ini, maka peluang koalisi Mbak Puan dan Pak Airlangga sebenarnya hanya tinggal menunggu waktu saja,” katanya. 

Kendati demikian, Nyarwi menyampaikan bahwa yang mungkin akan menjadi batu sandungan nantinya adalah soal elektabilitas keduanya jika berpasangan sebagai capres-cawapres. 

Sebagaimana diketahui, dari data survei yang disampaikan oleh lembaga-lembaga riset yang kredibel, elektabilitas keduanya masih satu digit. 

Akselerasi elektabilitas keduanya dari waktu ke waktu juga belum bisa meroket. 

Memang, lanjut Nyarwi, isu elektabilitas ini tidak jadi masalah di lingkungan internal PDIP hingga saat ini. 

Namun, isu ini sangat potensial akan menjadi pertimbangan serius di jajaran pimpinan Partai Golkar. 

Dinamika internal Golkar bisa saja memanas jika partai ini hendak mengusung figur dengan elektabilitas yang lemah. 

“Partai Golkar saya yakin tidak akan kehilangan kesempatan untuk bisa menjadi salah satu partai pemenang dalam Pileg dan Pilpres 2024 mendatang,” pungkas Nyarwi. (boy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler