jpnn.com - Robot pembunuh akan menjadi topik pembahasan utama dalam pertemuan informal yang akan digelar di markas PBB di Jenewa pada tanggal 13 hingga 16 Mei mendatang.
Pertemuan yang akan menghadirkan para pakar robot itu merupakan bagian dari Konvensi PBB untuk untuk membahas senjata konvensional atau Certain Conventional Weapons (CCW). Laporan diskusi itu sendiri akan dipresentasikan dalam pertemuan CCW pada November mendatang.
BACA JUGA: Michelle Obama Kutuk Penculikan Pelajar di Nigeria
Dalam pertemuan akan dihadirkan dua pakar robot utama yakni Prof Ronald Arkin dan Prof Noel Sharkey yang akan membahas efisiensi dan urgensi dari robot pembunuh. Keduanya merupakan pihak yang bertolak belakang terkait rancangan robot pembunuh.
Robot pembunuh adalah senjata otonom yang dapat memilih targetnya sendiri tanpa campur tangan manusia. Robot pembunuh sendiri masih berupa rancangan dan belum dibuat.
BACA JUGA: American Airlines Hampir Tabrak Pesawat Tanpa Awak di Udara
Rancangan robot pembunuh sendiri masih menjadi kontroversi dan perdebatan.
Prof Arkin yang gencar menyuarakan dukungan berdalih bahwa robot pembunuh dapat mengurangi secara signifikan korban non-kombatan karena dapat mendeteksi siapa yang harus dibunuh.
BACA JUGA: Korban MERS Meningkat, WHO Kritisi Penanganan Arab Saudi
Sementara itu, pihak yang kontra menyebut bahwa robot pembunuh dapat melanggar hukum internasional serta nilai-nilai kemanusiaan.
"Sistem senjata otonom tidak dapat menjamin sejalan dengan hukum internasional," kata Prof Sharkey yang merupakan ketua Iternational Committee for Robot Arms Control.
"Bangsa-bangsa tidak membicarakan hal ini yang menimbulkan resiko bagi kemanusiaan," lanjutnya seperti dilansir BBC. (mel/rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom Meledak di Perbatasan, 9 Tentara Pakistan Tewas
Redaktur : Tim Redaksi