Pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2: Komdigi Bahas Pencapaian Positif Indonesia

Minggu, 17 November 2024 – 03:45 WIB
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menggelar acara Forum Literasi Politik Hukum dan Keamanan Digital (Firtual) dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Meningkatkan Solidaritas Global Indonesia' di Universitas Nusa Cendana (Undana), Kota Kupang, NTT pada Kamis (14/11). Foto dok Kemkomdigi

jpnn.com, KUPANG - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menggelar acara Forum Literasi Politik Hukum dan Keamanan Digital (Firtual) bertema 'Peran High Level Forum Multi Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2 dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) dan Meningkatkan Solidaritas Global Indonesia' di Universitas Nusa Cendana (Undana), Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (14/11).

Filmon Leonard Warouw selaku Fungsional Penerjemah Ahli Madya Dirjen IKP Komdigi menuturkan Indonesia telah mendapatkan hasil-hasil positif dalam dua pertemuan besar baru-baru ini yakni, High Level Forum Multi Stakeholder Partnership (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2.

BACA JUGA: Gandeng Universitas Brawijaya, Komdigi Gelar FIRTUAL

“Acara HLF MSP ini bertujuan untuk mempertemukan para akademisi NGO, ahli ekonomi, LSM serta negara-negara perwakilan untuk memecahkan berbagai macam masalah serta mempercepat SDGs (Sustainable Development Goals) atau target-target pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Filmon.

“Kemudian ada juga Indonesia Africa Forum yang merupakan salah satu bentuk dari kerja sama yang sudah diawali sejak Konferensi Asia Afrika (KAA). KAA pertama kali  diadakan di Bandung pada 1955 dan bertujuan untuk menyatukan negara-negara berkembang dan baru merdeka untuk mengejar ketertinggalan ekonomi dan membangun kerjasama politik,” tuturnya.

BACA JUGA: Lewat Program SGSP, SIG Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Rembang

Menurut Filmon acara ini diadakan untuk mensosialisasikan hasil dari dua pertemuan besar itu, yang akan di kupas tuntas oleh para narasumber yang telah diundang untuk memberikan penjelasan terkait keberhasilan-keberhasilan Indonesia dalam forum-forum tersebut.

Selain itu kota Kupang dipilih karena lokasinya berdekatan dengan negara Timor-Leste dan Australia yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan membuka peluang kerja sama ekonomi.

BACA JUGA: Harga Bitcoin Terus Melambung Kalahkan Perak

Adapun narasumber yang diundang untuk hadir dalam acara ini antara lain yaitu, Hendra Wahanu Prabandani, (Direktur Politik Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Internasional), Petrus Ana Andung, (Koordinator Program Studi Pasca Sarjana (S2) Ilmu Komunikasi, Fisip Undana), serta Bulan Sulla (Influencer).

Menurut Hendra, pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2 yang diadakan secara bersamaan di Nusa Dua, Bali pada tanggal 1-3 September yang lalu tersebut memiliki latar belakang untuk mengangkat kembali semangat Konferensi Asia Afrika atau Bandung Spirit.

“Indonesia pada 1955 berhasil menjadi pemimpin bagi negara-negara Asia dan Afrika atas semangat solidaritas yang saat itu diangkat dalam rangka mengatasi persoalan kolonialisme yang masih dialami oleh negara-negara Asia dan Afrika pada saat itu,” ungkap Hendra.

Hendra menyebutkan dalam pertemuan HLF MSP dan IAF ke-2 ini dibahas tiga tema penting yaitu, terkait dengan bagaimana memperkuat kerja sama selatan-selatan dan triangular, isu tentang Sustainable Development Goals (SDGs) serta isu penting tentang Innovative Financing.

Acara Forum Literasi Politik, Hukum dan Keamanan Digital (Firtual) kali ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya nilai-nilai Bandung Spirit dan perannya dalam menghadapi tantangan global, menyediakan platform bagi masyarakat dan juga memberikan edukasi untuk mengambil tindakan konkret dalam mendukung inisiatif keberlanjutan dan memanfaatkan teknologi digital.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler