Pertemuan Mega dan Prabowo Harus Dilihat Dalam Perspektif Kebangsaan

Rabu, 24 Juli 2019 – 23:33 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto usai santap siang bersama di Jl. Teuku Umar. o. Fathan Sinaga

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Nasdem di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Syarif Abdullah Alkadrie menilai pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto harus dilihat dalam konteks marko yang lebih luas untuk kepentingan bangsa dan negara.

Dia menilai bahwa pertemuan itu sama seperti yang dilakukan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.  Kedua tokoh memiliki hubungan emosional yang sudah terjalin sejak lama.

BACA JUGA: Pertemuan Mega - Prabowo Tepis Tuduhan Pilpres Menimbulkan Konflik

“Tidak ada masalah. Pertemuan itu tidak ubahnya pertemuan antara Bang Surya dengan Anies. Bu Mega pernah bersama-sama dengan Pak Prabowo saat Pilpres 2009. Jadi, sudah terbiasa,”  kata Syarif.

BACA JUGA : Harga Cabai di Bekasi Masih ‘Pedas’

BACA JUGA: Puji Pertemuan Megawati dan Prabowo, Zulkifli Hasan: Isinya Terserah Masing-Masing

Anggota Komisi V DPR dari daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat (Kalbar) itu mengatakan pertemuan tersebut jauh dari membicarakan dan membahas hal-hal yang bersifat pragmatis.

Menurut dia, dalam kepentingan kebangsaan memang diperlukan persepsi yang sama untuk membuat negara yang majemuk ini tetap utuh dan bersatu.

BACA JUGA: Pertemuan Megawati - Prabowo Penjajakan untuk 2024?

“Dalam konteks silaturahmi, kebangsaan, dan arti makro kepentingan bangsa memang perlu ada persepsi yang sama sehingga negara majemuk ini tetap dalam kondisi utuh, terpelihara. Jadi, semuanya harus dibangun, bukan hanya hal-hal bersifat pragmatis,” ujarnya.

Dia pun mengingatkan tidak perlu berandai-andai bahwa pertemuan itu menjadi tanda Partai Gerindra akan merapat ke dalam koalisi pemerintahan Presiden Terpilih Joko Widodo. “Jangan berandai-andai. Persoalan kabinet itu hal yang teknis,” kata Syarif.

BACA JUGA : Duh...Tahun Ini Sudah 927 Perempuan Menjadi Janda

Menurut dia, Presiden Jokowi telah memiliki pendukung dari partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Dia menjelaskan, antara Jokowi dan KIK sudah memiliki chemistry yang kuat dalam perjuangan.

“Pak Jokowi dan pimpinan koalisi memahami chemistry perjuangan itu,” ujarnya.

Lebih jauh, Syarif meyakini Prabowo dan Megawati juga tidak sampai pada pembicaraan teknis, termasuk soal koalisi dan menteri. “Pak Prabowo tidak sampai ke sana, dan beliau menyadari hal ini. Saya kira, Bu Mega dan Pak Prabowo tidak sampai ke sana, melakukan pembicaraan terkait persoalan tersebut,” katanya.  (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenapa Ada Pak BG di Pertemuan Megawati dan Prabowo?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler