Pertikaian Berdarah, Main Carok, Dua jadi Mayat

Rabu, 29 Juli 2015 – 06:01 WIB
Salah satu korban pertikaian saat dirawat di RSUD Syamrabu, Bangkalan, Senin malam (27/7). Foto: Dafir/Radar Madura

jpnn.com - BANGKALAN – Perseteruan menggunakan senjata tajam (sajam) kembali terjadi di Bangkalan, Madura. Setelah pekan lalu dua orang tewas akibat konflik dua kubu di Kecamatan Galis, Senin malam (27/7) dua orang menemui ajal dan dua lainnya terluka parah setelah terlibat carok di Desa Berbeluk, Kecamatan Arosbaya.

Korban tewas bernama Mudi, 35, dan Sunar, 30. mereka menderita luka yang cukup parah di bagian kepala akibat terkena sabetan sajam hingga meninggal di lokasi. Sementara itu, dua korban lainnya, Hodri dan Zaini, yang terluka parah dilarikan ke RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu), Bangkalan. Tetapi, keduanya kemudian dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya.

BACA JUGA: Asrama Tentara Dilalap si Jago Merah

’’Dua korban meninggal dunia. Dua korban luka berat sempat dirawat di RSUD Syamrabu sebelum dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya,’’ kata Kapolsek Arosbaya AKP Adi Wira kemarin (28/7).

Menurut dia, insiden tersebut bermula ketika sekitar pukul 14.00 terjadi cekcok antara Sunar dan seorang pria berinisial M. Karena merasa tersinggung dengan perkataan M, Sunar lalu menamparnya.

BACA JUGA: Braakk! Tiga Nyawa Melayang

Tidak terima atas perlakuan Sunar, pukul 19.30 seorang anak M yang bernama Mudi dan teman-temannya mendatangi Sunar. Mereka pun balik menyerang dengan sajam. Saat itulah terjadi carok antara kubu Mudi dan Sunar dengan menggunakan sajam.

Akibatnya, Sunar dan Mudi meninggal. Mereka dibawa ke RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu), Bangkalan untuk diotopsi. Hodri dan Zaini yang merupakan kolega Sunar terluka parah. Keduanya dilarikan ke rumah sakit.

BACA JUGA: Kekeringan, Warga Mulai Beli Air

Sejauh ini Adi belum bisa menjelaskan kronologi pertikaian tersebut. Termasuk siapa saja pelaku yang terlibat konflik berdarah itu. Adi menyatakan, saat ini pihaknya terus memeriksa sejumlah saksi. Selain itu, pihaknya bakal meminta keterangan Hodri dan Zaini setelah dirawat di rumah sakit.

’’Berdasar informasi yang kami himpun, Hodri dan Zaini masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Sunar. Mereka mengalami luka berat karena diduga terkena sabetan senjata tajam,’’ tuturnya.

’’Soal penyebab pertikaian, kami kini tentu masih menunggu Hodri dan Zaini pulih agar bisa memberikan keterangan,’’ lanjutnya.

Adi juga menyinggung keterlibatan tiga orang lainnya dalam pertikaian tersebut. Menurut Adi, dari dua kubu yang bertikai, ada sekitar tujuh orang yang terlibat. Namun, pihaknya belum bisa menyebutkan tiga nama yang terlibat konflik itu. Sebab, polisi masih mengembangkan penyelidikan.

’’Dalam insiden itu, memang ada tujuh orang yang terlibat. Sejauh ini yang lain masih dijadikan saksi dan terus kami periksa,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Bangkalan AKBP Windiyanto Pratomo menyatakan, pihaknya sudah menerjunkan personel untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bentrok susulan. Dia berharap tidak ada kasus serupa di Bangkalan.

’’Jangan terlalu dibesar-besarkan. Mari kita ciptakan suasana yang kondusif di Bangkalan,’’ paparnya. (daf/onk/c15/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pedagang Buah Tewas Gantung Diri di Kamar Mandi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler