Pertukaran Mahasiswa Nusantara 2020: Adu Gagasan dan Inovasi untuk Menjawab Tantangan Zaman

Kamis, 15 Oktober 2020 – 21:42 WIB
Tania Hendrica, alumni Fikom Untar angkatan 2012, sukses membangun bisnis advertising. Foto tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 927 peserta dari berbagai perguruan tinggi dan 36 kampus di Indonesia mengikuti Pertukaran Mahasiswa Nusantara 2020.

Kegiatan nasional yang dihelat Universitas Tarumanagara (Untar) secara virtual ini bertujuan menjawab tantangan zaman di mana semua orang berlomba-lomba adu gagasan dan inovasi.

BACA JUGA: Mantan Istri Polisi dan Seorang Pria Digerebek saat Asyik Berbuat Dosa di Kamar Indekos

Rektor Untar Prof Dr Ir Agustinus Purna Irawan mengungkapkan, setiap tahun dibutuhkan 3 juta lapangan pekerjaan. Perguruan tinggi harus memikirkan tenaga profesional untuk masuk ke dunia pekerjaan. 

"Bagaimana mendorong mahasiswa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sehingga bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain," kata Prof Agustinus saat membuka Pertukaran Mahasiswa Nusantara 2020 secara virtual, Kamis (15/10).

BACA JUGA: Shin Tae Yong Ungkap Penyebab Performa Timnas Indonesia U-19 Buruk Saat Lawan Makedonia Utara

Pertukaran Mahasiswa Nusantara ini, lanjutnya, juga sebagai bentuk implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Dalam kegiatan  ini ada interaksi dosen, mahasiswa, serta pelaku usaha sehingga terbentuk networking.

"Kegiatan pertukaran mahasiswa nasional ini baru pertama kali dilaksanakan. Diharapkan dari kegiatan selama tiga hari ini akan lahir banyak entrepreneur," bebernya.

BACA JUGA: Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara Bikin Bangga

Pada sesi diskusi, penampilan Tania Hendrica, founder Papermotion menarik minat para peserta. Alumni Fikom Untar angkatan 2012 jurusan advertising ini membagikan kiat membangun startup sukses.

Menurut Tania, langkah pertama yang dilakukan adalah membangun relasi. Saat kuliah harus cari koneksi sebanyak-banyaknya. Setelah koneksi, baru kuasai ilmu. Kuliah jangan terlalu pintar tetapi tidak boleh di bawah juga.

"Jadi kuliah sedang-sedang saja sambil membangun jaringan relasi," ujarnya.

Dia menceritakan awal mencari klien dari teman-teman kuliahnya. Tania bahkan bekerja dari pukul 10.00 sampai 23.00 dan tidak dibayar. Dia hanya diberikan voucher.

"Saya terima saja demi mendapatkan portofolio. Ini berlangsung cukup lama, saya mencari portofolio yang banyak, soal duit belakangan," cetusnya.

Begitu portofolio sudah banyak, Tania baru bisa pasang harga karena kliennya sudah melihat banyaknya portofolio. Dia menjelaskan, yang harus diperhatikan saat memulai bisnis adalah tentukan market-nya menengah atas, menengah atau bawah. Dengan begitu bisa menentukan harga.

Selanjutnya hindari bermodal besar di awal. Tentukan kesepakatan pembagian hasil kalau ber-partner di awal karena masalah uang itu sensitif.

Dia mewanti-wanti untuk menghindari ber-partner dengan sahabat atau pacar. Sebab, tingkat bapernya tinggi sekali.

"Kalau berantem sama pacar atau sahabat pasti berpengaruh ke bisnis," cetusnya.

Hindari juga ber-partner dengan banyak orang, maksimal 4 orang. Tania mengingatkan, dalam bisnis, harus utamakan waktu, menjaga integritas, dan profesional.

BACA JUGA: Kedapatan Miliki Senpi Ilegal, Adik Kandung Anggota Dewan Ini Melawan saat Ditangkap Petugas

"Ingat ketika menghadapi klien, harus on time, pakaian rapi, jangan gunakan ransel karena penilaian klien akan jatuh. Cara makan, cara beri hormat, berbicara, harus dipelajari. Jangan kelihatan tidak tahu di depan klien karena akan turunkan nilai di depan klien," nasehat Tania. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler