Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2022 Hanya Dinikmati Segelintir Orang

Selasa, 10 Mei 2022 – 06:20 WIB
Pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2022 hanya dinikmati segelintir orang. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Kebijakan Publik Achmad Nur Hidayat menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2022 kurang berkesan.

Menurut Achmad, pertumbuhan ekonomi tersebut hanya dinikmati oleh segelintir orang atau oligarki sementara mayoritas publik tidak menikmati pertumbuhannya.

BACA JUGA: Aduh-Aduh, Harga TBS Sawit Melorot Terus, Petani Sedih

Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data pertumbuhan ekonomi RI pada Senin (9/5).

Tercatat ekonomi RI di kuartal I-2022 tumbuh 5,01 persen secara year to year (yoy).

BACA JUGA: Top! Laju Sektor Manufaktur Melampaui Pertumbuhan Ekonomi

Meskipun demikian, Kepala Studi Ekonomi Politik LKEB UPN Veteran Jakarta itu  menyangkan tingginya pertumbuhan hanya dirasakan segelintir orang.

"Hanya dinikmati oleh pengusaha sawit, pengusaha batubara, pemilik infrastruktur, importir vaksin dan obat kesehatan lainnya," ujar Achmad.

BACA JUGA: Bea Cukai Lakukan Upaya Ini untuk Angkat Produk UMKM ke Pasar Internasional

Di sisi lain, situasi ekonomi kuartal 1-2022 juga diwarnai dengan kenaikan harga pangan, minyak goreng, komoditas ekspor, seperti sawit dan batu bara serta kenaikan belanja pemerintah terutama di sektor konstruksi.

"Hal ini dilihat dari 65,74 persen pertumbuhan ekonomi disumbang oleh sektor perdagangan, pertanian, pertambangan dan konstruksi," ucap Achmad.

Pendiri Founder Narasi Institute itu juga menyatakan sektor yang banyak melibatkan tenaga kerja, yaitu industri pengolahan berkontribusi kecil  1,06 persen meski pertumbuhannya tinggi sebesar 19,19 persen.

Lebih lanjut, sektor lain yang cukup tinggi pertumbuhannya ialah industri kimia farmasi dan obat tradisional sebesar 4,67 persen.

Berdasarkan sisi pengeluaran, tercatat konsumsi rumah tangga masih dibawah ambang normal sebelum Covid-19.

Pada kuartal 1-2022 konsumsi rumah tangga tumbuh 4,34 persen masih jauh dibawah konsumsi publik yang normalnya adalah 5,0 persen.

"Hal ini menunjukkan daya beli masyarakat meningkat. Namun, masih di bawah situasi normal. Di sinilah pemerintah membutuhkan daya ungkit untuk meningkatkan purchasing power dari masyarakat," tutup Achmad. (mcr28/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow! Pertumbuhan Ekonomi RI Menyalip China, Amerika, hingga Korsel


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler