Pertumbuhan Industri E-Commerce Perlu Dikuatkan Lewat Infrastruktur Digital

Selasa, 25 Januari 2022 – 20:40 WIB
Ilustrasi e-commerce. Foto: pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Schneider Electric, perusahaan global terkemuka dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, mengungkapkan pertumbuhan transaksi E-commerce yang terus meningkat perlu dibarengi dengan pengelolaan operasional yang lebih sustainable.

Sebagai sektor andalan masa depan, E-commerce tengah menghadapi dua tantangan besar, yaitu tuntutan terhadap pemenuhan pengalaman transaksi terbaik tanpa hambatan, serta desakan global terhadap dekarbonisasi.

BACA JUGA: Dapat Perlakuan Kasar, Rachel Vennya: Mendingan Lu Bunuh Atau Tusuk Gue Saja, deh

Penguatan infrastruktur digital secara andal, terintegrasi dan efisien menjadi salah satu kunci utama untuk mencapai tujuan sustainability.

Pertumbuhan sektor E-commerce yang pesat ini semakin meningkatkan kebutuhan akan data center yang dapat menyimpan, mengelola dan transfer data secara cepat dan dapat diandalkan.

BACA JUGA: Pencapaian Pertamina Dalam Mengelola Blok Rokan Perlu Diapresiasi

Namun, di sisi lain, pengelolaan data center juga dituntut untuk mengonsumsi energi secara lebih efisien agar dapat mengurangi dampak emisi karbon terhadap kelestarian lingkungan.

Oleh karena itu, data center sebagai tumpuan dalam pengembangan ekosistem digital ini harus dikelola secara lebih efisien, cerdas, adaptif, dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Anggota DPR ini Sebut Kartu Sakti Jokowi Menaikkan Taraf Hidup Masyarakat

Data center menjadi penyumbang konsumsi energi terbesar di industri TI yang diperkirakan akan mengkonsumsi 8,5% listrik global pada 2035 mendatang.

“Data center masa depan diharapkan mengonsumsi listrik lebih sedikit tanpa mengorbankan reliability (keandalan). Hal ini dimungkinkan dengan melakukan digitalisasi pengelolaan energi dan otomasi dengan memanfaatkan software management tool, seperti EcoStruxure IT & Asset Advisor untuk meningkatkan visibilitas dan kontrol menyeluruh terhadap operasional data center," ujar Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Yana Achmad Haikal.

Dengan begitu, produktivitas dan waktu uptime juga akan semakin meningkat, sekaligus bisa menekan biaya listrik.

“Pemanfaatan teknologi edge data center berbasis modular seperti Micro Data Center dan Modular Data Center juga dapat mendukung sektor E-commerce dalam mengurangi latensi untuk memaksimalkan pengalaman transaksi terbaik bagi konsumen, dan dapat disesuaikan dengan skala bisnisnya," lanjut Yana.

Penggunaan sumber listrik terbarukan dan ramah lingkungan seperti panel surya, juga dapat menjadi solusi alternatif untuk pengelolaan data center yang lebih hijau, mengingat biaya energi berkontribusi sekitar 40 persen dari biaya operasional.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyatakan optimismenya terhadap pertumbuhan transaksi perdagangan digital Indonesia.

“Potensi pertumbuhan perdagangan digital di Indonesia masih sangat besar. Perbandingan besarnya total jumlah penduduk, jumlah pengguna internet, serta konsumen e-commerce masih memiliki gap yang cukup besar untuk bisa digapai lebih optimal,” ujar Bima.

Basuki Surodjo, Chief Executive Officer Airmas Group menegaskan era revolusi industri 4.0 mengharuskan perusahaan E-Commerce untuk semakin memanfaatkan teknologi, memilki infrastruktur digital yang memadai dan keharusan untuk adaptif dengan digital marketing sehingga perusahaan tetap sustainable di era milllenial saat ini.

"Di Airmas Group, kami terus agresif dalam membangun platform digital, baik dalam bentuk mobile app dan website. Untuk mendukung bisnis, kami telah melakukan investasi dalam membangun data center sendiri dan menggunakan teknologi data center yang pintar dan lebih ramah lingkungan," jelasnya.

Dengan potensi ekonomi yang sangat besar, sektor E-commerce berperan penting dalam mendukung pencapaian target iklim Indonesia pada 2030.

Penggunaan energi yang berkelanjutan harus menjadi pondasi dalam semua aspek operasional. Begitu pula komitmen pelaku E-commerce dalam mengadopsi solusi inovatif untuk mencapai tujuan keberlanjutan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler