Pertumbuhan Kuat Indosat Ooredoo Dipicu Layanan Data

Selasa, 10 Mei 2016 – 19:14 WIB
Foto ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA –  Kinerja PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) terus membaik. Perusahaan ini mengawali tahun 2016 dengan pertumbuhan kuat yang dipicu oleh layanan data, dimana pertumbuhan trafik data sebesar 52,5% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Alexander Rusli, President Director and CEO Indosat mengatakan, perusahaan mencatat pertumbuhan untuk pendapatan sebesar 11,8% terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, dengan membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp6,8 triliun untuk triwulan pertama 2016.

BACA JUGA: Ini Beberapa Jadwal Lion Air yang Delay Hari ini

“Pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh pendapatan Selular yang meningkat sebesar 15,8% pada triwulan pertama 2016, utamanya disebabkan peningkatan pendapatan Data, SMS, Telepon dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi,” ujar Alexander Rusli dalam keterangan persnya, Selasa (10/5). 

Disebutkan, jumlah pelanggan selular pada akhir triwulan pertama 2016 mencapai 69,8 juta pelanggan, meningkat 3,3 juta pelanggan dibandingkan triwulan pertama 2015 karena kampanye akuisisi yang agresif setelah persepsi kualitas jaringan meningkat. “Penambahan pelanggan utamanya didominasi oleh pengguna data,” imbuhnya.

BACA JUGA: Atapupu jadi Pelabuhan Transit Negara Tetangga

Dijelaskan, EBITDA juga tumbuh 13,7% menjadi Rp2,9 triliun (TW1 2015: Rp2,6 triliun), dengan marjin EBITDA sebesar 43,5%. Beban mengalami peningkatan sebesar 6,7% menjadi Rp5,9 triliun (TW1 2015: Rp5,6 triliun). 

Pendapatan selular, data tetap (MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 14%, dan 4% terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan.

BACA JUGA: HOREE...NTT Dihadiahi 9 Pelabuhan

"Setelah melalui tahun 2015 dengan hasil yang sangat baik, kita sangat optimis dengan pencapaian tahun 2016 yang mulai terlihat dalam triwulan pertama ini. Walaupun industri di triwulan pertama ini secara musimam memang sedikit melemah, namun hal ini tidak melemahkan semangat kita untuk tetap menjadi yang terbaik. Kita akan jalankan strategi dengan segenap kekuatan untuk memenangkan pertempuran,” ucapnya.

Khusus Pendapatan Data Tetap (MIDI) meningkat sebesar 1,0% dibandingkan triwulan pertama 2015, utamanya disebabkan adanya peningkatan kapasitas fixed internet. Dan Pendapatan Telepon Tetap (Telekomunikasi Tetap) turun sebesar 21,4% dibandingkan triwulan pertama 2015 yang disebabkan turunnya trafik dan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dólar Amerika Serikat.

Sementara, per tanggal 31 Maret 2016, total hutang Indosat naik sebesar 4,8% dibandingkan dengan tanggal 31 Maret 2015. 

Pembayaran yang dilakukan dalam tahun tersebut adalah pembayaran cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar USD45,0 juta, cicilan Pinjaman HSBC Coface dan Sinosure sebesar USD20,1 juta, cicilan Pinjaman Komersial 9 tahun dari HSBC sebesar USD4,1 juta, percepatan pelunasan GN 2020 sebesar USD650 juta, pelunasan Obligasi VI seri B sebesar Rp320,0 miliar, pembayaran fasilitas RCF BSMI sebesar Rp250 miliar.

Pembayaran fasilitas kredit investasi BCA sebesar Rp100,0 miliar dan pembayaran pinjaman dari kepentingan non-pengendali APE** sebesar Rp15,75 miliar. Penambahan hutang sepanjang 31 Maret 2015 sampai 31 Maret 2016 adalah penarikan fasilitas RCF BCA sebesar Rp1.600,0 miliar, penarikan fasilitas RCF BNI sebesar Rp600,0 miliar.

Juga  penarikan fasilitas RCF BTMU sebesar Rp250,0 miliar, penarikan fasilitas RCF BNPP sebesar Rp50,0 miliar, penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp2,68 triliun, penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap II sebesar Rp416,0 miliar, penerbitan Obligasi Berkelanjutan Indosat I Tahap III sebesar Rp794,0 miliar.

Selanjutnya, penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap III sebesar Rp106,0 miliar, USD RCF Mizuho sebesar USD30,0 juta, USD RCF DBS sebesar USD50,0 juta serta USD RCF ANZ sebesar USD100,0 juta. (rl/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Negosiasi Masih Berjalan Alot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler