Pertumbuhan Mobil Listrik Pesat, jadi Kabar Baik untuk Ekonomi Berkelanjutan

Selasa, 05 September 2023 – 19:44 WIB
CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani menilai momentum Ramadan dan Hari Raya Idulfitri yang berada di kuartal II ini akan memantik pertumbuhan konsumsi. Foto: Dok Grant Thornton Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan mobil listrik makin baik walaupun belum sepesat di negara-negara maju. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil listrik di Indonesia sebanyak 15.437 unit sepanjang 2022.

Jumlahnya melesat 383,5 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar 3.193 unit.

BACA JUGA: KIA Meluncurkan Mobil Listrik Mungil Bernama Ray, Bisa Jadi Teman Air ev

Kehadiran mobil listrik di Indonesia juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah karena potensinya yang besar.

Di sisi lain, Indonesia juga memiliki cadangan sumber daya nikel untuk pembuatan baterai.

BACA JUGA: Hadir ke Acara Sukarelawan Pendukung Ganjar, Megawati Menumpangi Mobil Listrik

Ketua GAIKINDO Yohannes Nangoi menyatakan besarnya antusias masyarakat terhadap perkembangan mobil listrik membuat GIIAS fokus membangun pengetahuan masyarakat mengenai keunggulan, cara penggunaan, dan efek positif dari kendaraan listrik.

Upaya itu juga sebagai sambutan atas program percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) berupa bantuan Pemerintah dan insentif fiskal seperti tax holiday hingga 20 tahun, PPN dibebaskan atas impor dan perolehan barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik untuk industri kendaraan bermotor hingga insentif perpajakan dengan PPnBM nol persen.

BACA JUGA: Mobil Listrik Air ev Bikin Semringah Wuling di GIIAS 2023

Selain itu, PLN juga berencana memberikan diskon tarif listrik bagi para pemilik mobil listrik.

CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan membangun ekosistem kendaraan listrik adalah bagian dari target mencapai net zero emission pada 2050, sesuai dengan perjanjian Paris yang membatasi kenaikan suhu udara global maksimal 1,5°C.

Kebijakan peralihan penggunaan bahan bakar minyak menjadi kendaraan motor listrik, tentunya membawa dampak positif bagi Indonesia yang memiliki cadangan bahan baku nikel terbesar di dunia.

"Kita harapkan nantinya dapat menguasai pasar bahan baku baterai secara global. Tidak hanya itu, hal ini juga selaras dengan akselerasi Indonesia menuju transportasi rendah emisi, mengurangi impor minyak bumi, menyehatkan APBN, dan juga mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan pemerintah lainnya”, beber Johanna.

Menurutnya, dampak positif lain yang dapat diperoleh dari pemanfaatan KBLBB antara lain penurunan biaya kesehatan akibat peningkatan kualitas udara, keuntungan (benefit) dari penurunan emisi GRK.

Selain itu, potensi keuntungan pengendara yang berasal dari penghematan biaya bahan bakar dan perawatan kendaraan selain tentunya potensi penciptaan lapangan kerja dari industri KBLBB maupun komponen KBLBB.

“Walaupun begitu, masih banyak hambatan dan tantangan untuk mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia, seperti proses pengolahan teknologi baterai yang memerlukan teknologi canggih dan biaya yang cukup besar, serta terbatasnya infrastruktur baterai untuk kendaraan listrik," ungkap Johanna.

Maka dari itu, perlu adanya dukungan dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat Indonesia dalam rangka percepatan kendaraan berbasis listrik (EV) yang tidak hanya berbentuk infrastruktur, tetapi juga regulasi serta produksi.

"Masyarakat juga harus terus diberikan edukasi mengenai dampak positif kebijakan transisi energi dalam rangka pengurangan emisi, salah satunya dengan beralih menggunakan kendaraan listrik," kata Johanna.

Dia menambahkan pemerintah juga sebaiknya meningkatkan dukungan, melalui regulasi dan insentif pendukung lainnya.

"Jadi, dapat menarik minat investor untuk berinvestasi dan juga subsidi harga yang dapat menarik minat masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik”, ucap Johanna.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler