Perubahan Iklim Kian Serius, Gus Muhaimin Kampanyekan Politik Hijau

Rabu, 15 September 2021 – 15:07 WIB
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar menyoroti perubahan iklim global saat ini makin serius.

Menurutnya, keadaan bumi saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.

BACA JUGA: Gus Muhaimin Dorong Cara Baru Demi Wujudkan Politik Kesejahteraan

”Suhu permukaan bumi yang lebih panas, spesies hewan dan tumbuhan yang lebih sedikit, dan sumber daya alam yang semakin menipis. Tentu saja kita semua tidak dapat membiarkan hal tersebut terjadi. Sudah saatnya kita nyatakan sebagai krisis iklim,” kata Gus Muhaimin saat menyampaikan pandangannya pada Webinar Internasional bertajuk ”Bridging Policy and Science for People, Planet, and Prosperity”, Rabu (15/9).

Gus Muhaimin menyampaikan, berdasarkan data Badan Meteorologi Dunia, besar kemungkinan temperatur global akan meningkat 1,5 derajat Celsius pada 2025.

BACA JUGA: Gus Muhaimin: NU Adalah Kiblat Pemikiran Islam yang Sangat Maju

”Ini melampaui dari apa yang kita upayakan melalui Perjanjian Paris agar perubahan iklim tidak semakin memburuk,” tuturnya.

Melalui Paris Agreement, semua negara telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca agar suhu permukaan bumi tidak melampaui 1,5 derajat Celsius.

BACA JUGA: Gus Muhaimin Desak Nadiem Tuntaskan 3 Juta Warga Buta Aksara

”Namun upaya tersebut belum cukup. Semua negara perlu, baik negara berkembang dan negara maju untuk meningkatkan ambisinya dalam mitigasi gas rumah kaca,” urainya.

Dikatakan Gus Muhaimin, selama 30 tahun terakhir, pembangunan Indonesia lebih bersumber pada sumber daya alam (SDA).

Selama ini, negara terlalu lunak dan kurang hadir untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan lingkungan hidup akibat pencemaran udara, limbah B3, penebangan liar, pencurian ikan dan terumbu karang, dan penambangan liar.

Pemanfaatan dan penggunaan lahan dan ruang tidak terkendali.

Karena itu, menurutnya, sudah waktunya kebijakan tata ruang yang terintegrasi untuk memastikan ruang digunakan secara berkeadilan.

”Indonesia harus memulai lompatan dan pergeseran dari pembangunan berbasis karbon tinggi kepada pembangunan karbon rendah,” paparnya.

Melihat kondisi alam yang semakin memprihatinkan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menegaskan, sudah waktunya Indonesia menerapkan politik hijau, yakni politik yang berkomitmen untuk pemerataan ekonomi dan sekaligus berjuang menyelamatkan lingkungan hidup, mengatasi perubahan iklim, dan memastikan keadilan antargenerasi.

”Hanya dengan politik hijau, Indonesia akan mampu mempercepat target-target penurunan emisi sesuai Perjanjian Paris. Menghentikan penggundulan hutan, mengetakan pengawasan di lapangan, menghentikan penggunan plastik, memperluas sumber sumber energi hijau,” urainya.

Gus Muhaimin mengatakan, politik hijau juga akan membangkitkan potensi dan industri dalam negeri dalam negeri sehingga kemandirian ekonomi politik akan terus terjaga.

”Politik hijau harus mampu mengambil jarak dari berbagai kuasa dominan untuk mampu melaksanakan perluasan energi listrik melalui penambahan investasi pemerintah untuk energi hijau, pemanfaatan energi hijau di pemda-pemda, dukungan penelitian dan pengembangan, transportasi berbasis energi listrik dan pemerataan akses listrik di daerah 3T (terluar, terdepan dan tertinggal),” katanya. (mrk/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gus Muhaimin: Jangan Ada Mahasiswa Drop Out Karena Alasan Biaya


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Tim Redaksi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler