Perhiasan emas koleksi dari India dan Dubai sebanyak 250 gram, 5000 dolar Singpura, serta uang Rp30 juta dengan nilai total Rp350 juta digondol maling setelah pelaku berhasil merusak Brangkas di ruangan General Manager (GM) SSI, Praven Kumar.
"Brangkas dirusak menggunakan Gun Torce (pemotong api), tiga linggis, dan martil yang tersedia di perusahan,"ujar Ikhwan Manager SSI, Ikhwan kepada Batam Pos (grup JPNN), kemarin.
Menurutnya pelaku masuk melalui pintu belakang perusahaan yang bergerak di bidang penambalan pipa itu dengan cara merusak pintu roling door. "Pintu diganjal menggunakan dua balok,"ujar
Sehingga pintu terangkat sekitar sekitar 20 centi meter, melalui lubang itu pelaku masuk kedalam bengkel perusahaan yang membawahi Offshore Joint Service (OJS) dan Energy Technologies ini.
Setelah berada di bengkel maling leluasa masuk ke kantor melalui pintu yang terhubung langsung ke bengkel SSI. "Kebetulan pintunya tidak terkunci,"ungkapnya.
Pelak u langsung naik ke ruangan GM yang berada di lantai dua perusahan yang berpusat di Amerika ini."Pelaku mengetahui brangkas berada di ruang GM,"ungkapnya.
Agar lelusa membongkar, mereka memindahkan berngkas ke Confrence Room (ruang pertemuan) yang berada di samping ruangan GM. "Karena tempatnya lebih luas," tuturnya.
Dengan gun torce, tiga linggis, serta martil yang tersedia di perusahaan itu pelaku berhasil membuka brangkas dan membawa perhiasan serta uang tunai yang berada di dalamnya.
"Perhiasan merupakan milik GM koleksi dari India dan Dubai senilai Rp300 juta, bahkan uang tunai Rp34 juta baru diambil dari Bank," ungkapnya.
Sadar aksinya terekam kamera, pelaku kemudian menghapus rekaman CCTV sejak bulan April 2013. Serta merubah arah kamera ke atas ruangan.
"Semua kamera tidak bisa merekam, baru kembali sesudah kejadian,"ungkapnya.
Kejad ian itu terungkap ketika Teknisi PT SSi bernama Marasi ke belakang kantor untuk mengganti baju. "Saya lihat roling dor sudah terbuka,"ungkapnya.
Marasi langsung menghubungi pihak kantor tentang kejadian yang dilihatnya itu. "Saya yakin ada maling yang masuk kantor, makanya saya tidak berani memegang roling door "tutur Marasi.
Benar saja, setelah di cek ke lantai dua, brangkas sudah berpindah tempat dan hancur berantakan. Salah satu karyawannya langsung melaporkannya ke Mapolsek Bengkong.
Polisi jajaran Polsek Bengkong, Polresta Barelang, serta Polda Kepri langsung turun ke lapangan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Berdasarkan jejak di tempat kejadian pelaku diperkirakan lebih dari satu orang,"tutur Kapolsek Bengkong Iptu Hadi Sucipto.
Disinggung adanya orang dalam perusahan yang melakukan pencurian itu, Hadi mengaku belum bisa menyimpulkannya."Masih kami selidiki kebenarannya, saya tidak mau berandai-andai,"tuturnya.
Pihaknya mengambil semua sidik jari seluruh karyawan PT SSI untuk mencocokan dengan sidik jari yang diperoleh di lapangan. "Pemeriksaan sidik jari bukan berarti mereka bersalah kita hanya melakukan upaya penyelidikan,"jelasnya.
Ha di Sucipto mengatakan, kejadian itu akibat minimnya keamanan di sekitaar lokasi."Hanya satu security saja yang menjaga kawasan ini, "ungkapnya. Idealnya perusahaan juga menyiagakan petugas kemanan.
Kawasan Green Town merupakan daerah yang sering disatronin maling, selama setahun 2013 sudah tigakali pencurian.(hgt).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Klewang Ditangkap Di Bandung
Redaktur : Tim Redaksi