Perusahaan Asuransi Jadi Klien Dhana

Jumat, 02 Maret 2012 – 07:18 WIB
Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang menjadi tersangka kepemilikan rekening gendut, Dhana Widyatamika diperiksa penyidik pada Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Kamis (1/3).Foto : Arundono/JPNN

JAKARTA - Kasus korupsi pajak dengan tersangka Dhana Widyatmika Merthana terus menggelinding. Setelah memblokir lima rekening Dhana di lima bank, penyidik di Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) kemarin (1/3) menyita 17 truk yang dijual di showroom Mitra Modern Mobilindo milik mantan PNS Ditjen Pajak itu. PNS golongan III-c itu kemarin menjalani pemeriksaan selama delapan jam.

Dhana tiba di Gedung Bundar JAM Pidsus sekitar pukul 07.00. Dia didampingi tiga pengacara Daniel Alfredo, Johanes Huka, dan Reza Wijaya. Dhana tampil necis dengan kemeja batik cokelat lengan panjang. Dia mengenakan topi untuk menutupi wajahnya. Ikut juga diperiksa kemarin adalah Pengendali Teknis Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan Sofandi Arifin dan Direktur Utama Mitra Modern Mobilindo Jamal.

Dhana dijemput supir sewaan dari "tempat persembunyian" di Hotel Mahakam yang jaraknya tak sampai 1 kilometer dari gedung Kejaksaan Agung (Kejagung).  Kendati datang lebih awal, alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) angkatan 1993 itu baru diperiksa pukul 10.00 sesuai jadwal. Istri Dhana, Dian Anggraeni, batal diperiksa karena sedang berhalangan.

Para penyidik sudah mengantongi enam nama perusahaan klien Dhana. Informasi yang diterima Jawa Pos menyebutkan, salah satu perusahaan merupakan perusahaan jasa asuransi yang cukup dikenal. Sayangnya, JAM Pidsus Andhi Nirwanto enggan membeber nama-nama perusahaan tersebut. "Sedang didalami penyidik. Masih diproses," katanya saat dikonfirmasi.

Dalam pemeriksaan perdana Dhana sebagai tersangka, penyidik masih berkutat pada hal-hal mendasar. Seperti tempat tinggal, riwayat pekerjaan, kepemilikan barang, dan definisi pekerjaan. "Belum ada hal-hal yang substansial," kata Reza Wijaya.

Dhana diperiksa selama delapan jam hingga pukul 18.00. Namun, dia baru keluar dari Gedung Bundar sekitar pukul 19.00. Saat keluar Gedung Bundar, Dhana terus menutupi wajahnya dengan map dan hendak lari menuju mobilnya. Spontan wartawan yang menanti dia sejak pagi ikut mengejar. Sempat terjadi kontak fisik karena Dhana mati-matian menutupi wajahnya. Kepala Dhana, Daniel, dan Reza sempat terbentur kamera wartawan.

Karena banyaknya jurnalis, Dhana tak bisa masuk mobil Toyota Avanza B 1237 NFL tersebut. Dia lantas lari tunggang langgang kembali masuk Gedung Bundar. Dhana berjanji akan keluar Gedung Bundar jika wajahnya ditutupi. "Maling ayam aja digebuki, enak aja minta wajah ditutupi," teriak wartawan.

"Memangnya Dhana korban pemerkosaan wajahnya harus ditutupi," timpal yang lain. Insiden dengan wartawan sampai membuat pintu belakang sebelah kanan mobil Avanza tidak bisa ditutup kembali.

Sempat terjadi negosiasi alot karena petugas keamanan Kejagung malah membela Dhana. Lelaki kelahiran Malang 1974 itu, kata petugas, baru bisa keluar jika wajahnya ditutupi atau mengenakan topi. Dhana tertahan hingga hampir sejam.

Namun akhirnya Dhana bersedia membiarkan wajahnya disorot kamera. Saat keluar, lelaki berkulit cerah dan berlesung pipi itu irit bicara. Dia menjawab pertanyaan wartawan dengan diam. Sempat terlihat Dhana menitikkan air mata. "Terima kasih teman-teman yang menunggu kami. Kami besok kembali ke sini untuk pemeriksaan lagi," kata Daniel yang mendampingi Dhana. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Adi Toegarisman mengatakan, hari ini Dhana akan kembali menjalani pemeriksaan. (aga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag: Ada Beda Penafsiran Soal Status Anak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler