JAKARTA – Pemerintah akan meminta perusahaan yang berada di bawah naungan Badan Umum Milik Negara (BUMN) khususnya asuransi dan dana pensiun untuk membeli obligasi rekapitalisasi yang akan dilepas sejumlah perbankan nasional.
“Kita akan mengajak Menteri BUMN, karena Kementrian BUMN itu ada perusahaan-perusahaan asuransi dan dana pensiun yang profilenya lebih cocok untuk memegang rekap bond yang panjang dan variable rate,” ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (27/4).
Menurutnya, aksi perbankan yang akan melepas obligasi rekap adalah dalam rangka memperkuat kemampuan penyaluran kreditnya, mengingat suku bunganya terlalu rendah.
Sekedar informasi perubahan acuan bunga obligasi rekapitalisasi jenis bunga mengambang (variable rate) dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tiga bulan menjadi Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan sehingga membuat pendapatan bank tahun ini mengalami penurunan.
“Kalau yang akan dilepas adalah obligasi yang bunganya fix rate maka pasarnya banyak tapi kalau yang bunganya variable rate jika dilepas maka posisinya at discount. Jadi mereka harus berhati-hati,” tandasnya.
Idealnya, sambungnya, perbankan bisa menukar obligasi rekap yang dimilikinya sehingga tidak menimbulkan selisih negativ antara keuntungan yang diperoleh saat ini dan potensi keuntungan yang bisa didapat jika memegang tunai.
“Obligasi rekap itu kan perlu pembiayaan yang cukup mahal, maka kami (kementrian keuangan) akan bekerjsama dengan BI dan perbankan untuk mempelajari alternatif-alternatif yang bisa di terima oleh semua pihak. Dan kami tidak perlu terlalu aktif melakukan pembelian kembali (buyback) obligasi rekap ini,” terangnya.
Seperti diketahui, Bank Mandiri berniat melepas obligasi rekapitalisasinya yang berstatus tersedia untuk dijual sebesar Rp.54 triliun. Bank Mandiri menggenggam obligasi rekapitalisasi senilai total Rp 78,46 triliun per akhir 2011.
Total pendapatan bunga obligasi rekapitalisasinya Rp 3,9 triliun hingga Rp 4,69 triliun. Angka ini setara dengan 11,8-14,1 persen dari total pendapatan bunga tahun 2011 sebesar Rp 33,04 triliun. (naa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PTBA Bukukan Laba Bersih Rp870 M
Redaktur : Tim Redaksi