jpnn.com, TANGERANG - Perusahaan bidang produk kertas dan bubur kertas (pulp) Indonesia dan Italia menandatangani kontrak perdagangan senilai USD 60 juta atau sekitar Rp 847,8 miliar pada Trade Expo Indonesia di Tangerang, Banten, pada Jumat (18/10) seperti disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Roma yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Perjanjian tersebut dikatakan sebagai salah satu kontrak perdagangan tunggal terbesar dengan nilai USD 60 juta, dan dilakukan oleh perusahaan Indonesia PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills dan APP Italia Srl.
BACA JUGA: Perang Dagang AS Vs Tiongkok Mereda, Ini Tanda-tandanya
Perwakilan APP Italia Srl., Timo Toivonen, menyebut bahwa perusahaan Indonesia tersebut memiliki sejarah panjang dalam memproduksi kertas berkualitas tinggi serta mendukung program pemberdayaan masyarakat, sehingga pihaknya mengapresiasi penandatanganan kesepakatan itu.
Angka impor kertas perusahaan Italia itu pun diperkirakan akan naik pada tahun-tahun mendatang. Setiap tahun, APP Italia Srl telah mengimpor kertas dari Indonesia sekitar 300.000 metrik ton per tahun untuk didistribusikan di pasar Eropa, dan setengah dari angka tersebut didistribusikan di Italia.
BACA JUGA: Pameran Dagang Indonesia Bakal Dibanjiri Pengusaha Tiongkok
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Italia, Esti Andayani, mengatakan Italia merupakan mitra dagang terbesar ketiga di Uni Eropa bagi Indonesia.
“Neraca perdagangan kita juga positif, terus mengalami surplus. Ini adalah capaian penting, apalagi tahun ini kita memperingati 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara,” katanya.
BACA JUGA: Manfaatkan Perang Dagang, Jokowi Ingin Produk Mebel Tembus Pasar Dunia
Sebanyak 20 pengusaha Italia menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 di di aula Indonesian Convention Expo (ICE) di Tangerang, Banten, sebagai perwakilan misi dagang dari negara tersebut. Mereka merupakan mitra KBRI Roma dan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC) di Milan.
Dibandingkan tahun lalu, total kesepakatan bisnis Indonesia dengan Italia yang ditandatangani pada TEI 2019 meningkat hampir 45 persen. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil