Rencananya gadget rancangan Afrika itu bakal dijual seharga USD 170 atau sekitar Rp 1,6 juta versi smartphone dan USD 300 atau sekitar Rp 2,8 juta untuk versi tabletnya. "Hanya orang Afrika yang mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat Afrika," kata Mankou dalam konferensi teknologi Tech4Africa di Johannesburg seperti dilansir BBC, Kamis (27/12) lalu.
Tablet ini menawarkan koneksi wi-fi dan kapasitas penyimpanan internal 4 GB. Produk bernama Way-C yang dalam bahasa lokal Lingala berarti "cahaya bintang" itu juga dilengkapi kamera dan layar berukuran 8,9 cm.
Perusahaan VMK milik Mankou itu akan menjual produk mereka di 10 negara Afrika Barat, serta Belgia, Prancis dan India. Mankou berharap pada tahun depan VMK dapat meluncurkan produk tablet yang lebih murah bagi para pelajar.
Namun, produk ini akan menghadapi sejumlah gadget yang telah muncul dan populer di Afrika seperti BlackBerry buatan Research in Motion (RIM) yang telah memiliki pasar penting di benua hitam itu. Selain itu Nokia yang menjalin kerja sama dengan Facebook, juga menarik pasar Afrika melalui telepon selular dan situs jejaring sosial.
Meski demikian, keinginan untuk mendukung produk dalam negeri juga muncul di sejumlah komunitas di Afrika. Selain dukungan, kritik juga muncul karena produk rancangan Afrika ini dibuat di China. VMK sendiri beralasan produk itu dibuat di China dengan alasan untuk menekan biaya.(Esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lonjakan SMS di Jatim Tertinggi se Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi