Perwira Polisi Digerebek Saat Selingkuh

Sabtu, 08 September 2012 – 13:20 WIB
JAMBI--Seorang perwira polisi di Sarolangun, berpangkat Ipda, inisial WB berselingkuh dengan istri orang. Perwira yang bertugas sebagai kanit reserse kriminal (reskrim) di Polsek Pelawan Singkut, Sarolangun ini digerebek warga tengah berduaan dalam kamar dengan teman wanitanya, Indri (37), sekitar pukul 01.30, Jumat dini hari (7/9).

Indri diketahui berstatus istri sah seorang pengusaha Mebel dan Karoseri Bak Trukc di RT 09, Desa Pelawan Jaya, Kecamatan Pelawan Kabupaten Sarolangun, bernama Ngadun (58). Kini, Ipda WB sudah diamankan Bagian Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Sarolangun.

Informasinya, WB dan Indri termasuk nekat. Pasalnya, saat keduanya bermesraan di dalam kamar, suami Indri, Ngadun ada di rumah. Namun, dia tidur di kamar lain. Ngadun baru mengetahui istrinya berselingkuh setelah warga datang menggerebek rumahnya.

Saat penggerebekan, warga sempat emosi dan nyaris menghakimi oknum perwira polisi tersebut. Warga yang merangsek masuk ke rumah Indri, kesulitan menangkap basah pasangan selingkuh tersebut, karena pintu kamar dikunci dari dalam. Semua pintu di dalam rumah yang menuju ke kamar tersebut juga dikunci. Termasuk semua lampu penerangan di rumah itu dimatikan keduanya.

Tak terima dengan perbuatan bejat istrinya, kemarin, sekitar pukul 10.00, Ngadun melaporkan perselingkuhan istrinya dengan oknum perwira polisi tersebut ke Mapolres Sarolangun untuk diproses secara hukum.

Kapolres Sarolangun AKBP Satria Adhy Permana dikonfirmasikan kemarin sore membenarkan adanya laporan tersebut. Menurut kapolres, kasus tersebut sudah diserahkan ke unit Propam Polres Sarolangun untuk diproses sesuai dengan prosedur di institusi kepolisian. “Ya benar ada laporan tersebut. Hal itu sudah saya serahkan ke Propam untuk memprosesnya,” kata kapolres.

Dijelaskanya, jika hal tersebut terbukti bersalah, maka dirinya tidak akan segan-segan akan menindak oknum polisi yang dilaporkan tersebut. “Kita lihat nanti bagaimana hasil pemeriksaannya, jika memang terbukti kita akan tindak tegas sesuai dengan aturan yang ada,” tegas orang nomor satu di Polres Sarolangun ini.

Di tempat terpisah, Kepala Desa Pelawan Jaya H Arifin, juga membenarkan adanya kejadian itu. “Tadi malam (kemarin dini hari, red) saya dapat telepon dari Ketua RT 08 Jupni. Saya sempat tanya, namun ketua RT tidak bisa menceritakan melalui HP. Dia bilang saya harus ke lokasi kejadian, penting,” kata Ungkap Arifin.

Sesampainya di lokasi kejadian, Arifin terkejut, ternyata kejadian tersebut adalah penggerebekan salah seoarang anggota polisi sedang di kamar dengan istri warga. Menurut dia, saat itu di lokasi kejadian sudah ada Kasat Intel Polres Sarolangun bersama kasat reskrim, dan Kapolsek Singkut yang menjemput pelaku untuk dibawa ke mapolres.

“Menurut keterangan warga saya, sebelum penggerebekan, warga sudah lama mengintai WB dan Indri. Suami Indri, Ngadun juga sudah curiga melihat tingkah laku oknum perwira polisi itu dengan istrinya,” terang Arifin.

Bahkan, lanjut Arifin, saat digerebek keduanya tidak mau membuka pintu kamar. Setelah digedor beberapa kali, barulah keduanya membuka pintu. “Mereka baru keluar setengah jam kemudian. Warga juga sempat merampas senjata dan mengikat tangan pelaku. Ini dilakukan, karena warga takut pelaku kabur menjelang pihak polres datang,” katanya.

Selanjutnya, pukul 02.30, Ipda WB langsung dibawa ke Polres Sarolangun. Sebelumnya,  perwakilan dari Polres Sarolangun dan perangkat desa sempat berunding dan memberi pengarahan kepada warga agar tidak bertindak anarkis.

Pantauan di Mapolres Sarolangun, hingga sore kemarin, Ngadun masih diperiksa penyidik Polres Sarolangun terkait dengan laporan dan kejadian dini hari kemarin di rumahnya. Ngadun kepada sejumlah wartawan mengakui sudah mencurigai gerak-gerik istrinya dengan pelaku.

“Sudah tiga hari ini, puncak kecurigaan saya muncul. Dan, tadi malam (kemarin malam, red) saya suruh salah satu karyawan berjaga dan mengintai di depan rumah,” kata Ngadun dengan nada sedih karena ulah istrinya.

Menurut Ngadun, selama ini dia menganggap Ipda WB seperti keluarga sendiri. Karena Kasat Reskrim Polsek Singkut itu sering datang ke tempatnya. Dia tak menyangka kebaikannya itu dibalas dengan kejadian ini.

Ngadun mengaku shock, tengah malam kemarin dia mendapat telepon dari karyawannya bahwa ada sesesorang masuk menyelinap ke kamar istrinya. “Dia datang diantar pakai sepeda motor. Saat masuk rumah, lampu sudah dimatikan semua oleh istri saya,” cerita Ngadun, lagi.

Selanjutnya, Ngadun langsung memerintahkan karyawannya yang mengintai mengumpulkan warga untuk melakukan penggerebekan. Namun, mereka sempat kesulitan membuka pintu kamar, karena dikunci dari dalam. “Yang kami gedor pertama jendela kamar, namun tidak dibuka. Setelah kaca dipecahkan dari luar barulah mereka keluar,” jelasnya.

Ngadun berharap kasus ini diproses dan dan Ipda WB dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Mengenai istrinya yang sudah 18 tahun dia nikahi dan dikurniai tiga orang anak, Ngadun mengaku sudah tak bisa lagi dimaafkannya. “Saya judah jatuhkan talak tiga kepadanya setelah kejadian tersebut,” tegasnya.

Akhir pembicaraan, saat ditanya apa latar belakang istrinya berselingkuh, Ngadun sedikit malu mengungkapkan, setahun lalu dia sudah pernah berbicara kepada istrinya bahwa dirinya tidak bisa lagi memberikan nafkah bathin, karena mengindap penyakit. Saat itu dia pernah meminta istrinya mencari lelaki lain (menikah lagi, red) kalautak sanggup.

“Saya sudah pernah minta dia memilih kalau tak sanggup bersama saya lagi. Tapi bukan seperti ini caranya,” katanya.

Sementara itu, WB, melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimnya ke handphone Ngadun, membatah dia di dalam kamar bercinta dengan istri Ngadun. Dia mengaku hanya bertamu. “Mohon maaf pak, jangan salah paham, saya hanya bertamu saja,” begitu isi pesan singkat yang diduga dari WB tersebut. (amu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Bersaudara Kepergok Main Judi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler