"Ini menunjukan keberpihakan beliau terhadap produk dalam negeri. Saya sangat mengapresiasi sikap beliau," tegas Muzzammil, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (3/2).
Menurut dia, sikap Pangkostrad Letjen TNI Asmin Yusri Nasution patut diteladani sebagai sikap yang merasa bangga dengan produk dalam negeri.
"Ini upaya yang saya lihat efektif mendekatkan perspektif TNI dengan masyarakat. Tentu akan menuai simpati dari publik," imbuhnya.
Lebih lanjut Muzzammil berharap sikap yang sama diperlihatkan institusi TNI dalam memajukan industri pertahanan strategis dalam negeri. Selama ini, kata Muzzamil, keberpihakan Kemenhan dan TNI kepada industri strategis dalam negeri masih rendah. Padahal banyak anak bangsa yang sudah mampu memproduksi alat utama sistem pertahanan (alutsista).
"Sebagai contoh pesawat intai yang kita butuhkan tidak perlu impor. Pesawat ini sudah mampu dibuat oleh BUMN Industri Strategis atau perusahaan swasta dalam negeri dimana SDMnya adalah lulusan peguruan tinggi sekelas ITB dan ITS" ujat Muzzammil.
Menurut Wakil Ketua Fraksi PKS ini, jika para anak bangsa ini diberdayakan mereka mampu mengadakan pesawat intai dengan kualitas yang relatif sama dan lebih terjaga keamanannya dengan harga yang lebih murah dibandingkan impor.
"Dari informasi yang kami dapat, pesawat intai buatan alumni ITB laku di luar negeri. Jika negara lain beli kenapa Kemenhan tidak membeli produk anak bangsanya sendiri dan terus mendukungnya agar produk mereka bisa lebih baik," tanyanya.
Jika hal ini dilakukan, target 50 persen pengadaan Alustista dari industri strategis dalam negeri dapat tercapai pada 2019 dan Indonesia tidak lagi tergantung Alutsista asing.
"Mari berikan kepercayaan kepada anak bangsa terbaik kita untuk memajukan industri strategis dalam negeri. Saya yakin suatu saat ini akan menjadi kebanggan bangsa Indonesia di dunia internasional," harap Ketua Poksi I dari Fraksi PKS. (fasjpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saan Mustopa: Permintaan Ruhut Wajar!
Redaktur : Tim Redaksi