jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti mengusulkan wacana penerapan Jakarta Bersyariat dijadikan bahan pertanyaan kepada kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam debat Pilkada Jakarta 2017 putaran kedua nanti malam.
Hal ini, menurut Ray, didasarkan pada semakin menguatnya tuntutan dan isu pemberlakuan aturan-aturan syariat dari masyarakat.
BACA JUGA: Debat Pamungkas Pilgub DKI, Polda Awasi Orang-Orang Ini
“Saya usulkan agar itu jadi bahan pertanyaan untuk debat nanti. Bagaimana komitmen mereka terkait wacana ini,” kata Ray saat menghadiri diskusi ‘Ketika Jakarta Bersyariat Ditolak Paslon: Akankah Peta Dukungan Berubah’ di D’Hotel, Jakarta Pusat.
Debat adalah media penting untuk menguji komitmen kedua pasangan calon. Termasuk komitmen soal sejauh apa mengadopsi ide Jakarta Bersyariat yang ramai diperbincangkan.
BACA JUGA: So Sweet... Ini Pujian Mas Djarot untuk Ira Koesno
Terlebih lagi, debat ini adalah sesi debat terakhir menjelang pencoblosan pada 19 April 2017 nanti.
Sebelumnya, spanduk-spanduk dukungan dan penerapan Jakarta Bersyariat sempat beredar di beberapa titik di Jakarta pada Senin 3 April 2017.
BACA JUGA: Ira Koesno Jadi Moderator Debat, Timses No. 2 Bilang...
Spanduk-spanduk ini menyertakan foto pasangan calon Anies Baswedan – Sandiaga Uno.
Dalam spanduk-spanduk tersebut, tercantum beberapa perda yang mungkin diterapkan seperti pembentukkan polisi syariah, penerapan hukum cambuk, dan kewajiban berbusana muslim.
Baik Anies Baswedan dan tim kampanyenya secara tegas membantah tudingan pihaknya sebagai penyebar spanduk Jakarta Bersyariah tersebut. (rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies-Sandi Absen, Ahok-Djarot Panen
Redaktur & Reporter : Natalia