jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkap pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu (20/10), pukul 14.30 di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Politikus Partai Golkar itu mengatakan, presiden menyampaikan bahwa ini merupakan ritual lima tahunan terakhir dari pesta demokrasi, yang ujungnya harus ada pelantikan.
BACA JUGA: Kegaduhan Politik Harus Diakhiri, Mari Sambut Pelantikan Presiden dengan Gembira
“DPR sudah (dilantik), sekarang tinggal presiden (yang dilantik). Beliau (presiden) berpesan pelantikan dilaksanakan dengan sederhana namun tetap khidmat dan agung,” ujar Bamsoet -panggilan karib Bambang Soesatyo- di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/10).
Presiden, kata Bamsoet, juga ingin pelantikan itu memberi pesan kepada dunia internasional bahwa situasi politik Indonesia sangat kondusif. “Serta siap menerima investor untuk lima tahun mendatang,” kata mantan Ketua DPR itu.
BACA JUGA: Polri Larang Demo jelang Pelantikan Presiden-Wapres untuk Waspadai Penumpang Gelap
Sebelumnya, Jokowi usai menerima kehadiran pimpinan MPR di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/10) pagi, menyatakan bahwa dia sudah menyampaikan supaya acara pelantikan nanti berlangsung sederhana.
“Saya juga menyampaikan penyelenggaraan upacara dan perayaan di pelantikan dilakukan sederhana saja, tetapi juga tanpa mengurangi kekhidmatan acara itu,” ujarnya.
Jokowi dan Ma’ruf Amin akan diambil sumpah jabatannya oleh Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali di Sidang Paripurna MPR, Minggu (20/10).
Pelantikan itu akan dihadiri dua kepala negara, empat kepala pemerintahan, dan sembilan utusan khusus dari negara sahabat. Pelantikan juga dihadiri para anggota MPR, serta tamu undangan lainnya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy