jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan Reuni 212 di Monas, Senin (2/12), membawa pesan persaudaraan dan persatuan khususnya di antara umat Islam dan umumnya untuk seluruh bangsa serta rakyat Indonesia.
Jazuli menilai semangat Reuni 212 ini baik dan positif bagi upaya mengukuhkan keislaman dan keindonesiaan.
BACA JUGA: Terdengar Suara Habib Rizieq di Reuni 212, Sampaikan 5 Pesan
“Mereka yang datang dengan semangat persaudaraan pasti menghadirkan kebaikan bagi negara dan bangsa kita," ungkap Jazuli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (2/12).
Anggota Komisi I DPR ini mengapresiasi peserta Reuni 212 yang datang dengan tertib dan menjaga akhlak, bukan saja kepada sesama akan tetapi juga lingkungan dengan menjaga kebersihan dan kerapihan.
BACA JUGA: Reuni 212 di Hari Kerja, Depan Patung Kuda Macet, Bahu Jalan Dikuasai Pedagang
Ia mengapresiasi komitmen peserta reuni yang terus mengokohkan Pancasila dan UUD 1945 dengan menjaga persatuan serta mengawal terwujudkan keadilan bagi seluruh rakyat tanpa kecuali.
Jazuli berpesan kepada Reuni 212 agar, pertama, menjadikan momen ini sebagai komitmen untuk mengukuhkan persatuan umat dan bangsa.
BACA JUGA: Massa Reuni 212 Sambut Anies Baswedan dengan Teriak âPresiden!â
Kedua, orientasikan untuk menjaga nilai-nilai kebaikan dan mengukuhkan pilar kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ketiga, momen ini juga sebagai upaya menjaga dan mengukuhkan nasionalisme Indonesia yang sesuai Pancasila dan UUD 1945.
"Keempat, untuk itu setiap peserta Reuni Persaudaraan 212 harus menjaga adab dan akhlak, ketertiban, keamanan, dan kebersihan," ujarnya.
Kepada pemerintah, Jazuli berpesan menangkap semangat yang dibawa Reuni 212 secara positif dan konstruktif. Seluruh pesannya positif dan sejalan dengan cita-cita bernegara kita untuk menatap masa depan Indonesia yang lebih baik, lebih sejahtera dan berkeadilan.
Pertama, ini momen bagi pemerintah untuk melihat dan merefleksikan secara objektif peran umat Islam dalam sejarah bangsa Indonesia.
Kedua, jangan ada kesan memutus mata rantai peran sejarah umat Islam tersebut. Sebaliknya justru harus didorong semakin kuat dalam dimensi kekinian.
Ketiga, pemerintah harus melihat semangat Reuni 212 secara positif dan konstruktif.
Keempat, Reuni 212 ini merupakan kekuatan umat yang dahsyat yang bisa diberdayakan untuk mengukuhkan keindonesiaan dan membangun bangsa.
"Semangat dan potensinya harus dapat diarahkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dirasakan rakyat dan umat sehingga masa depan Indonesia jauh lebih baik, maju, adil, dan sejahtera," pungkas Jazuli.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy