jpnn.com, JAKARTA - KH Salahuddin Wahid yang akrab disapa Gus Sholah meninggal dunia pada Minggu (2/2) malam.
Gus Sholah merupakan seorang ulama besar putra terbaik bangsa. Seorang yang selama ini mengabdikan hidupnya untuk kepentingan umat dan bangsa.
BACA JUGA: Ali Masykur Musa: Gus Sholah Teknokrat NU yang Bersahaja
Menurut Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi, Gus Sholah yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur adalah seorang negarawan, ulama, cendekiawan dan pegiat kemanusiaan.
Sosok yang mengayomi semua golongan tanpa memandang suku, ras, agama dan golongan.
BACA JUGA: Gus Sholah Meninggal Dunia, Ribuan Santri Tebuireng Jombang Berduka
"Beliau adalah perekat persatuan dan penjaga harmoni kebinekaan," kata Zainut dalam pesan elektroniknya, Minggu (2/2).
Kiai Salahuddin adalah tokoh NU yang berpikiran terbuka, demokratis, dan jernih dalam melihat masalah. Sehingga dalam memberikan solusi salalu mengedepankan pertimbangan kemaslahatan untuk kepentingan yang lebih besar, dan mengenyampingkan kepentingan kelompok dan golongan.
BACA JUGA: Kabar Duka: Iwang Modulus Meninggal Dunia
Beliau tidak segan menyampaikan kritik kepada siapa pun jika dianggap salah, dan membela siapa pun yang benar meskipun orang lain menganggap salah. Semua itu dilakukan tanpa ada pamrih dan beban, karena disampaikan dengan penuh keihlasan.
Beliau menjadi jembatan yang menghubungkan semua golongan. Jembatan yang menghubungkan tokoh-tokoh agama, pemerintah dan masyarakat. Bahkan di kalangan NU beliau menjadi jembatan antara golongan muda dan golongan tua.
Sehingga di NU tidak terjadi kesenjangan generasi baik dari aspek pemikiran maupun sikap keagamaannya.
"Pesan terakhir beliau kepada saya disampaikan oleh putra beliau Gus Billy Wahid melalui pesan WA pada tanggal 30 Januari 2020 terkait dengan rencana pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy'ari. Beliau berpesan agar Gus Billy Wahid berkomunikasi dengan saya. Untuk hal tersebut saya menyambut dengan senang hati," tuturnya.
"Tidak lama setelah saya mendapat informasi beliau dirawat di rumah sakit karena kondisinya lemah. Belum sempat saya sowan beliau ternyata Allah Yang Maha Pengasih berkehendak lain," sambungnya.
“Tokoh yang teduh, tenang, sabar dan penuh empati kepada sesama itu kini telah meninggalkan kita. Semoga Allah SWT memberikan pahala surga kepadanya. Selamat jalan Gus Sholah. Guru bangsa yang mulia, pintu-pintu langit terbuka lebar dan para malaikat menyambutmu dengan hamparan surga...aamiin," tandas Zainut. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad