Pesan Ma'ruf Amin Untuk Ulama di Makassar

Kamis, 21 Februari 2019 – 10:20 WIB
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH. Ma'ruf Amin mengunjungi Rumah Zikir dan Dakwah Darul Ahsan di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (21/2). Foto: Ist. for JPNN.com

jpnn.com, MAKASSAR - Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengunjungi Rumah Zikir dan Dakwah Darul Ahsan di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (21/2).

Ma'ruf diterima langsung oleh Mursyid Rumah Zikir dan Dakwah Darul Ahsan Habib Abdurrahim Assegaf Puang Makka beserta para jemaahnya. Dalam acara ini, hadir juga sejumlah pemuka Islam.

BACA JUGA: TKN Gembleng Saksi demi Kawal Suara Jokowi-Maruf Sejak di TPS

Dalam tausiah, Kiai Ma'ruf menyebut tugas ulama tidak mudah. Karena dia harus menyempurnakan akhlak umat sekaligus menjaga keutuhan bangsa.

"Tugas ulama ini banyak. Ini kan orang tarekat menyempurnakan kemanusiaan menjadi insan kamil, bersih dari syirik," kata Kiai Ma'ruf.

BACA JUGA: Pesan Sejuk Pemuda Muslimin di Tengah Panasnya Suhu Politik

(Baca yang ini juga. Jangan lupa!: Ma'ruf Amin Sebut Pelaku Hoaks Calon Ahli Neraka)

Ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini juga menyebut bahwa pemuka agama berkewajiban harus memerangi hoaks. Sebab, hoaks merupakan sifat tercela yang dilarang oleh agama.

BACA JUGA: Ini yang Buat Kiai Ma’ruf Optimistis Bakal Menang di Sulsel

Selain hoaks, Kiai Ma'ruf juga meminta ulama tidak memaksakan kehendak dalam berdakwah. Dakwah harus mengedepankan cara-cara yang santun dan lembut seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

"Jangan dengan cara-cara yang tidak santun. Sekarang banyak mubalig dari kalangan almakiyun, itu ahli maki-maki. Harusnya layinan (lemah lembut)," kata dia.

Kemudian, mantan Dewan Penasihat Presiden ini juga meminta Ulama mengetahui latar belakang dan tujuan dari sebuah ayat. Sebab, saat ini banyak ulama yang menerapkan ayat, tetapi tidak kontekstual dengan kondisi saat ini.

"Masa ayat perang mau dipakai di negara damai. Ini yang melahirkan ekstremisme, intoleran dan terorisme," tandas dia.

Sementara itu, Habib Abdurrahim menganggap tausiah Kiai Ma'ruf bisa mencerahkan dirinya dengan jemaahnya agar berbuat bagi bangsa dan negara. Sebab, Kiai Ma'ruf sendiri mengetahui secara mendalam tentang kondisi negara dan agama.

"Jadi jangan bicara tentang republik dengan Kiai Ma'ruf. Dulu pernah jadi mantan anggota MPR, DPR, sudahlah lengkap. Jadi beliau suka senyum-senyum kalau ada yang terlalu pintar di depannya soal negara, padahal beliau pakarnya," kata dia. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Jangan Ada Suara yang Tercecer di TPS


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler