Pesan Menko Airlangga Kepada Pelaku Pasar Saham: Tidak Perlu Wait and See, Gaspol!

Selasa, 09 Juli 2024 – 21:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri pembukaan perdagangan dan pencatatan perdana saham (IPO) PT Gunanusa Eramandiri Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak pelaku pasar saham tidak perlu wait and see untuk menanamkan modalnya.

Hal ini disampaikan Menko Airlangga dalam Pembukaan Perdagangan dan Pencatatan Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) PT Gunanusa Eramandiri Tbk di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/7).

BACA JUGA: Menko Airlangga Beber Peluang yang Bisa Dimanfaatkan dalam Pengembangan Ekonomi Hijau

"Jadi, bursa tidak perlu wait and see, gaspol saja," pesan Menko Airlangga dalam keterangan resminya, Selasa (9/7).

Menko Airlangga meyakinkan proses transisi pemerintahan akan berjalan mulus sehingga pelaku pasar saham tidak perlu khawatir untuk berinvestasi.

BACA JUGA: Menko Airlangga Sebut Hilirisasi Industri Kunci Jaga Resiliensi Ekonomi Nasional

"Kepada pasar (modal) kita tidak perlu khawatir karena proses transisi (ke pemerintahan selanjutnya) akan smooth. Dalam penyusunan APBN 2025 sudah dikonsultasikan dengan Pak Prabowo, jadi tidak perlu khawatir dengan target pertumbuhan dan program-program unggulan karena sudah terakomodasi di dalamnya," terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan perekonomian Indonesia tetap stabil dan terjaga.

BACA JUGA: Deputi Kemenko Perekonomian Elen Setiadi jadi Pj Gubernur Sumsel, Ini Pesan Menko Airlangga

Dia menyebutkan perekonomian Indonesia pada triwulan I 2024 tumbuh 5,11 persen (yoy), lebih tinggi dari periode yang sama tahun pada sebelumnya.

Penilaian sejumlah lembaga rating internasional juga memberikan assesmen positif bahwa ketahanan ekonomi Indonesia masih tetap terjaga dan juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil.

Sektor riil juga terus menunjukkan prospek ekonomi yang baik.

Angka PMI Manufaktur Indonesia tetap di level ekspansif selama 34 bulan berturut-turut serta diikuti dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tetap kuat dan Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tetap tumbuh.

Hal ini menunjukkan aktivitas industri dan konsumsi Indonesia masih dalam kondisi baik.

“Kita juga patut bersyukur karena pada triwulan pertama 2024, industri pengolahan masih tumbuh stabil sebesar 4,13 persen, karena masih kuatnya permintaan domestik dan luar negeri," ungkap Menko Airlangga.

Diketahui, subsektor industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 5,87 persen dan membukukan ekspor senilai USD 9,18 miliar.

"Kontribusi sektor ini pada triwulan pertama 2024 sebesar 39,91 persen terhadap PDB industri non-migas, dan 6,97 persen terhadap PDB nasional,” paparnya.

Menko Airlangga mengatakan pemerintah sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan PT Gunanusa Eramandiri Tbk yang merupakan perusahaan nasional yang bergerak di bidang makanan ringan olahan untuk melakukan IPO di BEI.

“Negara mana yang bisa bertumbuh 5,11 persen dan mengalami inflasi rendah? Kita ada di top five dari negara-negara G20, bahkan dibandingkan negara-negara OECD kita adalah papan atas. Perdagangan selama beberapa bulan terakhir itu positif, dan kita harus optimistis terhadap sektor industri manufaktur dan rantai pasok Indonesia. Industri makanan-minuman juga optimis dan mempunyai ekspor sangat besar,” paparnya.

Lebih lanjut Menko Airlangga mengatakan IPO merupakan langkah awal yang baik bagi PT Gunanusa Eramandiri Tbk untuk melanjutkan transformasi menjadi perusahaan pengolahan makanan terdepan yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.

IPO juga diharapkan dapat memperlihatkan transparansi, efisiensi, serta akuntabilitas dalam setiap kegiatan operasional untuk dilihat oleh publik.

Turut hadir dalam acara ini, yakni antara lain Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Samsul Hidayat.

Selain itu juga hadir Komisaris Utama GUNA Tjokro Gunawan, Komisaris Independen GUNA Eko Putro Sandjojo, dan Direktur Utama GUNA Ivan Cokro Saputra. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler