Pesan Penting Ketum PP Muhammadiyah untuk Menag Fachrul Razi

Kamis, 24 Oktober 2019 – 00:19 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi.Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengingatkan Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi agar melakukan tindakan terukur dalam menangani isu radikalisme.

Jangan sampai Menag Fachrul Razi dengan gampang membuat kesimpulan suatu kelompok berpaham radikal atau tidak radikal.

BACA JUGA: Profil Fachrul Razi: Eks Wakil Panglima TNI jadi Menag di Kabinet Indonesia Maju

"Harus tetap terukur jangan gebyah uyah (menyamaratakan). Artinya jangan sembarangan untuk (menyimpukan) ini radikal, ini bukan radikal," kata Haedar saat ditemui di kediamannya di Kasihan, Bantul, DIY, Rabu (23/10).

Haedar mengatakan, dalam konteks apapun baik agama maupun dalam konteks umum perlu ada pemahaman yang komprehensif agar tidak gebyah uyah dalam melakukan penanganan, karena bukan hanya agama, bahkan perilaku berbangsa, perilaku sosial juga memiliki bagian-bagian yang berpotensi ekstrem dan radikal.

BACA JUGA: Menag Fachrul Razi Bicara Radikalisme

Haedar berharap radikalisme tidak dilekatkan pada agama, apalagi tertuju pada agama tertentu.

"Beragama, bernegara, berideologi, bersosial itu juga ada kecenderungan ekstrem dan radikal yang mengarah pada kekerasan. Kita banyak contoh kejadian-kejadian di tanah air kita ini bahwa korban dari tindakan-tindakan yang ekstrem bukan hanya karena agama. Oleh karena itu harus terukur," kata dia.

BACA JUGA: Fachrul Razi Bukan Menteri Agama Islam, tetapi Sering Menjadi Khatib

Dikatakan, agama dan institusi kegamaan, harus menjadi kekuatan yang mencerdaskan, mendamaikan, memajukan, serta menyatukan. Bahkan berperan membela nilai-nilai rohani dan keadaban yang baik.

"Saya pikir semua agama kan begitu komitmennya," kata dia.

Dia juga menitipkan pesan agar Menag dapat memosisikan diri sebagai menteri untuk semua golongan. Ia mencontohkan, meski pernah memiliki latar belakang militer, Menag Fachrul Razi harus bediri untuk semua rakyat Indonesia, bukan hanya untuk golongan militer.

"Nanti kalau hanya mengurus golongannya, mengurus kepentingannya nanti malah timbul ketidakadilan," kata Haedar. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler