Pesan Tegas Jenderal Andika untuk Dokter RSPAD yang Akan Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J

Senin, 25 Juli 2022 – 05:56 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan pesan tegas untuk dokter F dari RSPAD yang dipilih terlibat dalam autopsi ulang jenazah Brigadir J. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan pesan tegas untuk dokter F dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto yang akan terlibat dalam autopsi ulang jenazah Brigadir J, Rabu (27/7) nanti.

Sebagai informasi, Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) memilih dokter F dari RSPAD Gatot Subroto untuk terlibat dalan autopsi ulang jenazah Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

BACA JUGA: Wahai Irjen Fadil, Tolong Jawab Pertanyaan Kamaruddin Ini Terkait Kematian Brigadir J

Karena itu, Jenderal Andika berpesan kepada dokter tersebut untuk menjaga integritas dan kredibilitasnya.

"Keilmuan dan objektivitas harus jadi prioritas," pesan Jenderal Andika menegaskan.

BACA JUGA: Pacar Brigadir J Diperiksa 2 Kali di Kantor Polisi dan HP Disita, Bagaimana Istri Ferdy Sambo?

Eks Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) itu menegaskan tidak ada arahan dalam penentuan siapa yang dokter bergabung dalam proses autopsi ulang jenazah brigadir.

Terpilihnya dokter F dari RSPAD Gatot Subroto merupakan permintaan dari FDFI.

"Dokter F ini dipilih karena memiliki kompetensi di bidangnya," tegas Jenderal Andika di Mabes TNI, MInggu (24/7).

Lebih lanjut jenderal bintang empat itu menyampaikan meski belum ada komunikasi resmi, pihaknya telah siap dengan sumber daya manusia maupun fasilitas pendudung berupa rumah sakit jika dibutuhkan.

Sebelumnya, tim kuasa hukum keluarga Brigadir J Johnson Panjaitan menyampaikan ada kejanggalan kematian Brigadir J yang dilaporkan karena baku tembak.

Terdapat sejumlah luka sayatan, memar dan luka membiru, luka di leher diduga dilukai dengan benda tertentu, serta luka pada jari dan kaki.

Kecurigaan atas luka-luka di tubuh Brigadir J tersebut mendorong pihak keluarga membuat laporan polisi ke Bareskrim Polri atas dugaan pembunuhan berencana dan meminta dilakukan autopsi ulang.

“Kami masih berkeyakinan ini bukan cuma tembak-menembak ini ada penganiayaan dan juga lokasinya tidak di sini (TKP),” kata Johnson ditemui di lokasi prarekonstruksi yang digelar di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler